Liputan6.com, Jakarta - Partai Golkar di bawah pemimpinan Setya Novanto sedang menyusun kepengurusan dan akan diumumkan dalam waktu dekat pasca munaslub. Meski belum final, namun dokumen susunan pengurus DPP Golkar sudah bocor ke publik.
Dalam bocoran dokumen yang diterima Liputan6.com, ada 75 nama pengurus DPP Golkar yang baru. Namun, sepertinya 75 nama itu belum seluruhnya karena Partai Golkar di bawah kepemimpinan Setya Novanto menyatakan akan menyusun kepengurusan dengan jumlah 150-an pengurus.
Dari daftar nama pengurus partai berlambang pohon beringin ini, ada sejumlah kejutan yang terlihat. Salah satunya adalah muncul nama Nurdin Halid menjadi Ketua Harian.
Lalu Ketua Bidang Hubungan Legislatif dan Lembaga Politik yang diisi oleh Yahya Zaini. Padahal saat masih menjadi anggota DPR, Yahya Zaini pernah tersangkut kasus video mesum dengan pedangdut Maria Eva.
Nama lain adalah masuknya Fahd El Fouz Arafiq sebagai Ketua Bidang Pemuda dan Olah Raga. Seperti diketahui, Fahd pernah mendekam di balik jeruji besi karena kasus korupsi Alquran.
Ada juga nama Sigit Haryo Wibisono. Sigit pernah divonis bersalah dan dihukum 15 tahun penjara dalam kasus pembunuhan terhadap Dirut PT Putra Rajawali Nasrudin Zulkarnain. Dia bebas 6 September 2015 lalu.
Berikut adalah nama-nama calon pengurus DPP Partai Golkar yang dianggap bermasalah:
1. Nurdin Halid
2. Fadh A Rafiq
3. Sigit Wibisono
4. Ahmad Hidayat Mus
5. Yahya Zaini
6. Kahar Muzakir
7. Irvanto Hendra
8. Charles J Messang
9. Wihaji
10. Reza Herwindo (anak SN) sebagai Wakil Bendahara Umum
Advertisement
Minus Loyalis Ade Komarudin
Disebutkan, loyalis Ade Komaruddin tak ditampung dalam kepengurusan DPP Partai Golkar. Tak ada nama Bambang Soesatyo, Achmadi Noor Supit, dan Firman Soebagyo.
Meski beredar susunan kepengurusan Partai Golkar yang baru, anggota Tim Formatur Roem Kono mengungkapkan pihaknya mengakomodir aspirasi dari semua pihak.
Ia membantah tim formatur hanya mementingkan pihak tertentu. Roem mencontohkan caketum Ade Komaruddin atau karib disapa Akom masuk di posisi Dewan Pembina Partai Golkar.
"Beliau (Akom) sekarang ketua DPR ditempatkan terhormat, bukan pekerja. Diperlukan jabatan yang terhormat, Dewan Pembina. Itu suatu kehormatan yang luar biasa. Beliau seorang Ketua DPR yang tidak punya waktu, tapi beliau punya kebijakan nasional," kata Roem di Kompleks Parlemen Senayan Jakarta, Kamis 26 Mei 2016.
Kemudian, Airlangga Hartarto serta Aziz Syamsuddin masuk dalam pengurus harian. Begitu pula dengan Indra Bambang Utoyo.
"Jadi tidak benar kalau kepentingan kelompok. Kita menampung semua aspirasi," ucap Roem.
Sementara, lanjut dia, caketum Priyo Budi Santoso masuk dalam Dewan Pembina. Ia menegaskan seluruh calon ketua umum masuk dalam struktural kepengurusan Partai Golkar.
Selain itu, Roem juga menjelaskan kepengurusan Partai Golkar yang menghapuskan posisi wakil ketua umum (waketum).
Ia mengungkapkan, pihaknya di bawah kepemimpinan Ketua Umum Golkar Setya Novanto fokus pada kinerja, sehingga kini terdapat posisi ketua koordinator. "Karena kita mau dukung pemerintah," pungkas Roem.