Sukses

WWF: 70 Persen Orangutan Berada di Luar Hutan Lindung

WWF berharap seluruh pihak bekerja sama untuk mengatasi ancaman kelangkaan orang utan.

Liputan6.com, Kapuas Hulu - Orangutan, primata asli Indonesia yang hampir punah. Keberadaannya terus terdesak. Rumah mereka tergerus, dengan adanya konversi hutan lindung menjadi hutan produksi.

Data World Wide Fund for Nature (WWF) menunjukkan mayoritas orangutan saat ini berada di luar hutan lindung.

"Banyak perusahaan yang mengonversi hutan lindung menjadi hutan produksi. Banyak kelapa sawit. Alhasil, 70 persen orangutan itu ada di luar kawasan lindung," ujar Koordinator Flagship Spesies WWF Indonesia Chaerul Saleh, ketika dihubungi Liputan6.com, Pontianak, Sabtu 28 Mei 2016.

Chaerul berharap tidak ada lagi konversi hutan serupa. Kalau pun ada, harus sesuai pemikiran masyarakat lokal.

"Ke depan bagi saya jangan lagi ada konversi hutan, terutama yang ada habitat orangutan. Sebab, ini bukan demi kepentingan orang utan, tapi juga masyarakat agar alam tetap lestari," kata dia.


Chaerul mencontohkan pemulihan orangutan ke konservasi. Butuh biaya besar untuk merehabilitasi hingga pelepan ke hutan liar atau habitatnya.

"Selain butuh biaya besar, waktu juga banyak untuk konservasi. Karena setelah rehabilitasi, harus dilepasliarkan dan itu harus diamati. Apakah dia bisa membedakan makanan yang bisa dimakan atau tidak? Mereka bisa berburu atau tidak? Dan mau dilepasliarkan ke mana? Wong hutannya habis," dia memaparkan.

Karena itu, WWF berharap seluruh pihak bekerja sama untuk mengatasi ancaman kelangkaan orangutan. Bukan hanya peran pemerintah, ikut andil masyarakat dan perusahaan pun diperlukan.

"Ke depan harus dipikirkan betul bagaimana orangutan jangan keluar dari habitatnya," pungkas Chaerul.

Video Terkini