Liputan6.com, Jakarta - Polisi masih mencari identitas waria, yang diduga mencoba bunuh diri dengan melompat dari jembatan penyeberangan oranga (JPO) Tol Pulogebang arah Cakung, Jakarta Timur, pada Minggu 29 Mei 2016.
Kapolsek Cakung Komisaris Armunanto Hutahean mengatakan, pihaknya mengalami kendala dalam mengidentifkasi waria. Sebab, saat ditemukan tidak membawa tanda pengenal dan berpenampilan seperti wanita.
"Belum identifikasi kita, karena enggak ada identitasnya juga. Belum kami temukan. Masih kosong. Rekaman CCTV di JPO (jembatan penyeberangan orang) juga enggak ada," tutur Armunanto saat dihubungi Liputan6.com di Jakarta, Senin (30/5/2016).
Armunanto melanjutkan, saat ini kondisi waria itu dalam keadaan kritis di Rumah Sakit (RS) Polri. Hingga kini pun, belum ada pihak keluarga yang datang mencari waria yang diduga mencoba bunuh diri itu.
"Masih sekarat di rumah sakit. Belum ada juga keluarga yang datang," jelas dia.
Baca Juga
Polisi saat ini baru bisa memeriksa saksi-saksi yang ada di lokasi kejadian, kilometer 51 Tol Pulogebang arah Cakung itu. Dari kejadian itu, polisi hanya menyita mobil yang tertimpa waria ini, sebagai barang bukti.
"Ya, kita jadi periksa saksi-saksi dulu. Kita amankan mobilnya juga," pungkas Armunanto.
Perasaan Slamet Supardiyono tak karuan sebelum mobil yang tengah dikendarainya, tertimpa tubuh waria yang diduga bunuh diri dengan melompat dari jembatan di KM 51 Tol Pulogebang arah Cakung, Jakarta Timur, Minggu 29 Mei 2016.
Tubuh waria yang kala itu mengenakan kaos berwarna hitam, celana jeans, dan menggunakan wig itu, menimpa atap mobil Toyota Vios B 2952 NB yang dikendarai Slamet. Pria yang tengah melaju dari arah Jakarta menuju Cilincing itu, langsung banting setir hingga ke median jalan akibat kejadian tersebut.