Liputan6.com, Garut - Santri dari sejumlah pesantren di Kabupaten Garut, Jawa Barat, marah. Hal ini dipicu oleh perlakuan yang dinilai telah melecehkan keluarga Kiai Haji Akang, tokoh ulama pesantren di kawasan Sadang, Kecamatan Karangpawitan.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Selasa (31/5/2016), tas istri sang ulama digeledah pihak keamanan pusat perbelanjaan Yoma karena dituduh mengutil barang. Kabar itu sontak memicu kemarahan para santri di Pesantren Sadang.
Tak hanya Pesantren Sadang saja, kabar tersebut meluas ke sejumlah pesantren lainnya. Ribuan santri pun langsung bergerak menuju ke pusat perbelanjaan Yoma.Â
Advertisement
Baca Juga
Sejumlah personel kepolisian tampak bersiaga di depan Yoma dan di beberapa titik lainnya. Menghindari aksi anarki, mobilisasi massa selanjutnya dikonsentrasikan di depan Masjid Agung dan halaman Alun-alun Kota Garut.
Di tempat itu para ulama dari sejumlah pesantren di Garut dan Tasikmalaya, bergantian berorasi menyuarakan kekecewaan mereka.
Di tengah suasana emosi massa, salah satu tokoh ulama mengabarkan bahwa manajemen Yoma telah mendatangi Pesantren Sadang dan telah meminta maaf kepada Kiai Haji Akang dan keluarga.
Atas kesepakatan bersama, aksi sweeping Yoma yang sedianya akan dilakukan pun dibatalkan. Hal ini setelah tokoh ulama pesantren masing-masing mengimbau santri membubarkan diri. Para santri pun meninggalkan Lapangan Alun-alun Kota Garut dengan tertib.