Liputan6.com, Jakarta - Penasihat hukum Jessica Kumala Wongso, Hidayat Boestam membeberkan curahan hati kliennya ketika bertemu di Rumah Tahanan (Rutan) Wanita Pondok Bambu, Jakarta Timur. Jessica sempat menitikkan air mata, meratapi nasib yang berakhir di balik jeruji besi.
"Coba bayangin, orang yang tidak bersalah dikurung terus. Dia meneteskan air mata, 'kenapa perjalanan hidup saya seperti ini?' Dia bilang ke saya, masalah ini sudah dipublikasikan seheboh ini, apakah semua kasus akan seperti ini?" kata Boestam menirukan keluh kesah Jessica di Jakarta, Selasa (31/5/2016).
Baca Juga
Masih seputar percakapan ketika di Rutan Pondok Bambu, Boestam mengatakan kepada Jessica bahwa polisi memang memperlakukannya dengan spesial sampai menerapkan pengawalan ketat saat memindahkan dari Polda Metro ke Kejaksaan Negeri (Kejari) Jakarta Pusat.
Advertisement
"Saya bilang, 'Oh enggak, cuma kamu saja, Jes, yang seperti ini'. Luar biasa, bayangkan pada saat rilis sebelum dipindahkan ke kejari itu wartawannya begitu banyak, pengawalan mobilnya sampai tujuh, memang Jessica itu siapa?" ungkap Boestam.
Jessica Wongso resmi menyandang status tersangka pembunuh Mirna pada 29 Januari 2016. Sebelumnya, Mirna tewas usai menyeruput es kopi Vietnam di Olivier Cafe, Grand Indonesia, Jakarta Pusat, Rabu 6 Januari 2016. Diketahui minuman tersebut dipesankan Jessica sebelum Mirna Solihin dan rekannya Hanie Juwita Boon tiba di kafe.