Sukses

Sikap FPI Jika Pemerintah Minta Maaf ke PKI

Rizieq meminta masyarakat mewaspadai adanya partai politik penguasa di Indonesia yang condong ke ajaran komunisme

Liputan6.com, Jakarta - Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab mengancam akan mengerahkan kekuatan  massa untuk melengserkan Presiden Joko Widodo bila pemerintah memutuskan untuk meminta maaf kepada keluarga eks Partai Komunis Indonesia (PKI).

"Kalau Presiden Jokowi tetap ngotot minta maaf, kami semua umat Islam dari Sabang sampai Merauke akan turun ke jalan. Kita turunkan siapapun presidennya," tegas Rizieq, di Balai Kartini, Jakarta, Rabu (1/6/2016).

Pernyataan itu disampaikan dalam Simposium Anti PKI yang digelar para purnawirawan TNI/Polri dan didukung 45 ormas.

Rizieq juga menuturkan ada pola pikir yang salah bila minta maaf pada PKI. Jika terlanjur mengikuti pola yang salah itu, disarankan pula pemerintah meminta maaf pada para penjajah.

"Kalau presiden ngotot minta maaf pada PKI, sekalian minta maaf pada Belanda dan Jepang. Maaf, dulu pejuang kami bunuh serdadu Anda. Belanda dan Jepang juga punya hak, tapi bukan kita yang minta maaf," ucap dia.

 



Rizieq juga mengatakan masyarakat perlu mewaspadai partai politik penguasa di Indonesia, yang condong ke ajaran komunisme. Salah satu cirinya, partai tersebut mengirimkan kader-kader ke Cina.

"Ada parpol yang kirim kader-kader untuk dididik oleh Partai Komunis Cina. Itu hak pribadinya, tapi kita harus waspadai partai-partai yang kerja sama dengan komunis Cina," tutur Rizieq.

Rizieq melanjutkan kader dari partai yang sama juga dengan bangganya menulis buku berjudul "Aku Bangga Jadi Anak PKI".  Buku itu merupakan karya Ribka Tjiptaning.

"Juga dibagikan buku-buku tentang PKI secara gratis. Ada juga anggota DPR terbitkan buku Anak PKI Masuk Parlemen," tutur Rizieq.