Liputan6.com, Jakarta - Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo secara tegas mengatakan Presiden Joko Widodo atau Jokowi tidak akan meminta maaf kepada keluarga eks Partai Komunis Indonesia (PKI).
Pernyataan Tjahjo ini sekaligus membantah ucapan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab yang mengancam akan melengserkan Jokowi jika melakukan permintaan maaf kepada keluarga eks PKI.
"Siapa yang bilang minta maaf (ke keluarga eks PKI), enggak ada. Enggak pernah (Presiden Jokowi) ada pernyataan itu," kata Tjahjo di Tugu Proklamasi, Jakarta, Rabu 1 Juni 2016.
Tjahjo pun mempertanyakan ucapan Habib Rizieq yang menyimpulkan Presiden akan meminta maaf kepada eks PKI.
"Tanya pada FPI, tidak ada pernah sikap Presiden seperti itu," dia menandaskan.
Baca Juga
Sebelumnya, ungkapan Habib Rizieq itu diungkapkannya dalam Simposium Nasional Anti-PKI di Balai Kartini Jakarta hari ini.
"Kalau Presiden Jokowi tetap ngotot minta maaf, kami semua umat Islam dari Sabang sampai Merauke akan turun ke jalan. Kita turunkan siapa pun presidennya," terang Rizieq.
Luhut Minta Kivlan Laporkan Soal Kebangkitan PKI
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Hukum Politik dan Keamanan (Menko Polhukam), Luhut Binsar Pandjaitan mengaku belum menemukan indikasi-indikasi terkait bangkitnya gerakan PKI. Pernyataan Luhut ini sekaligus menanggapi ucapan Mayjen TNI Purn Kivlan Zein yang menyebut PKI akan mendeklarasikan diri pada 2017.
"Saya tidak punya informasi dan saya punya kuping, mata, badan intelijen, saya tanya belum ditemuman itu," ujar Luhut di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Rabu 1 Juni 2016.
Luhut pun meminta kepada Kivlan Zein untuk segera melaporkan informasi tentang PKI kepada dirinya. Menurut dia, pihaknya akan segera memproses laporan tersebut.
"Tanya aja beliau. Kalau beliau tahu, tolong laporkan di mana tempatnya. Nanti kita lihat," ucap Luhut.
Sebelumnya, salah satu penggagas Simposium Anti-PKI Mayjen TNI Purn Kivlan Zein mengatakan PKI akan mendeklarasikan diri pada 2017. Hal itu akan dilakukan jika pemerintah memutuskan meminta maaf kepada keluarga eks PKI.
"Rancangan mereka paling maksimal tahun 2017 akan bangkit akan deklarasikan ketika negara meminta maaf pada mereka karena mereka tidak bersalah," kata Kivlan di Balai Kartini, Jakarta, Rabu 1 Juni 2016.
Kivlan Zein menyebut, saat ini PKI dipimpin pria bernama Wahyu Setiaji. Lalu, siapa kah sosok tersebut? Sayangnya, mantan Panglima Kostrad itu tidak menjelaskan lebih detail.
Advertisement