Liputan6.com, Jakarta Memasuki semester pertama tahun 2016, Badan Pengembangan SDM dan Pemberdayaan Masyarakat Kelautan dan Perikanan (BPSDMP KP) telah menghasilkan beberapa capaian yang dihasilkan dari kegiatan pendidikan, pelatihan, dan penyuluhan.
Beberapa capaian serta kebijakan yang akan dilakukan BPSDMP KP tersebut dibahas dalam Rapat Rapat Kerja Teknis (Rakernis) BPSDMP KP Tahun 2016 pada 31 Mei 2016. Kebijakan tersebut akan dilakukan sesuai dengan kebijakan BPSDMP KP dengan mendukung kebijakan pembangunan nasional kelautan dan perikanan serta menindaklanjuti arahan Menteri Kelautan dan Perikanan.
Berikut ini fokus program BPSDMP KP yang disampaikan oleh masing-masing unit mulai dari Pusat Pendidikan, Pelatihan dan Penyuluhan.
Advertisement
1. Pusat Pendidikan Kelautan dan Perikanan (Pusdik KP)
Pusat Pendidikan Kelautan dan Perikanan (Pusdik KP) yang menangani bidang pendidikan di bawah BPSDMPKP, saat ini tengah berusaha maksimal untuk menyediakan SDM yang kompeten sesuai dengan kebutuhan dunia kerja. SDM yang dimaksud ialah SDM yang memiliki integritas, pengetahuan, dan keterampilan bidang kelautan dan perikanan sebagaimana dituntut dunia kerja.
Kepala Pusdik KP, Moch. Nurhudah mengatakan, pada tahun 2016 ini, pihaknya menetapkan 44% dari peserta pendidikan adalah dari anak pelaku utama (nelayan, petani garam, pembudidaya ikan, serta pengolah dan pemasar ikan) dengan memberikan akses pendidikan bagi mereka.
“Mereka tidak diharuskan mengikuti tes akademis, sebab jika mengikuti tes akan kalah bersaing dengan masyarakat lain,” kata Nurhudah di Hotel Novotel, Tangerang City, Banten, Selasa (31/5).
Hal tersebut, lanjut Nurhudah, merupakan sebuah langkah agar anak-anak itu kelak siap menggantikan orang tua mereka di bidang usaha. Saat ini Pusdik KP telah memiliki sembilan Sekolah Usaha Perikanan Menengah (SUPM), tiga Politeknik Kelautan dan Perikanan (Poltek KP) serta satu Sekolah Tinggi Perikanan (STP).
Saat ini, Pusdik KP juga telah meluluskan peserta didik dari SUPM yang hampir 85% lulusannya telah terserap oleh dunia kerja.
Selain itu, Pusdik KP juga mendukung program nasional nawa cita, membangun Indonesia dari pinggiran dengan membuat Sekolah Lapang. Dalam kegiatan tersebut terdapat beberapa kegiatan, yang pertama yakni pembelajaran dengan memberikan penyetaraan paket A, B, C, dan plus.
“Plus yang dimaksud di sini adalah keterampilan di bidang perikanan,” tambah Nurhudah.
Setelah itu, bagi peserta yang lulus penyetaraan dapat melanjutkan pendidikan di satuan pendidikan yang dimiliki Pusdik KP. Kegiatan selanjutnya adalah pengabdian masyarakat atau pendampingan kegiatan masyarakat oleh sekolah Pusdik KP, baik pendidikan tinggi ataupun menengah.
Di samping itu, kata Nurhudah, pihaknya juga mengirimkan peserta didiknya ke 15 pulau terluar untuk melakukan kegiatan pelatihan kelautan dan perikanan bersama masyarakat, khususnya Sekolah Menengah Kejuruan Kelautan dan Perikanan serta Sekolah Pendidikan Tinggi yang memiliki fakultas kelautan dan perikanan untuk bekerja secara bersama dalam pembelajaran klasikal maupun praktek lapangan.
“Dengan demikian akan terjadi sinergitas antara keduanya,” ujarnya.
2. Pusat Pelatihan Kelautan dan Perikanan (Puslat KP)
Sementara itu, Pusat Pelatihan Kelautan dan Perikanan (Puslat KP) saat ini telah memiliki 5 balai pelatihan untuk masyarakat, serta 1 balai pelatihan untuk aparatur. Saat ini Puslat KP telah mencapai 35% dari target capaian yang ada. Menurut Kepala Puslat KP, Mulyoto, pada Juni 2016 ditargetkan akan mencapai 50% dari total target sebanyak 35 ribu masyarakat yang dilatih.
Mulyoto mengatakan bahwa saat ini Balai Pendidikan dan Pelatihan Perikanan (BPPP) telah tersebar ke beberapa wilayah di Indonesia, seperti Belawan (Sumatera Utara), Aertembaga (Sulawesi Utara), Waiheru (Maluku), Tegal (Jawa Tengah), serta Banyuwangi (Jawa Timur). Ia juga menyampaikan bahwa akan memasang info semenarik mungkin agar masyarakat ingin mengikuti pelatihan yang diadakan. Selain itu, Puslat KP saat ini juga diminta bantuan oleh Kementerian Luar Negeri untuk melatih masyarakat dari negara selatan-selatan.
3. Pusat Penyuluhan dan Pemberdayaan Masyarakat Kelautan dan Perikanan (Pusluhdaya KP)
Menurut Kepala Pusat Penyuluhan dan Pemberdayaan Masyarakat Kelautan dan Perikanan (Pusluhdaya KP) Endang Suhaedy, selama semester pertama 2016 Pusluhdaya KP telah mendampingi 400 kelompok yang dalam proses menjadi koperasi, dengan target di tahun ini sejumlah 600 koperasi. Nantinya setiap penyuluh akan menjadi manajer bisnis yang saat ini jumlahnya telah mencapai 200 orang.
Selain itu, Endang mengatakan pihaknya tengah mengembangkan sistem monitoring untuk penyuluh yang meniru sistem aplikasi ojek online sehingga penyuluh dapat dimonitor dengan jelas.
Sebuah cyber extention juga dihadirkan oleh Pusluh KP dimana semua materi penyuluhan telah ada, hal tersebut diibaratkan sebagai ‘otak’ dari penyuluh.
(Adv)