Liputan6.com, Jakarta - Seorang warga Inggris terbukti mencabuli dan menyiksa anak-anak serta balita selama 9 tahun. Perbuatan itu dilakukan saat menjadi guru di Malaysia.
Atas perbuatannya, Richard Huckle (30), menanti vonis hukuman dari Pengadilan Inggris.
Richard ternyata merekam semua perbuatannya dengan kamera dan menyimpan dalam memori komputernya. Huckle disebut sebagai paedofil terburuk Inggris. Korbannya mencapai 200 anak. Berita itu mengawali Jendela Dunia yang ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Kamis (2/6/2016).
Advertisement
Di Triftern, Jerman, banjir besar merendam kawasan Bahavia, Jerman bagian selatan. Ruas jalan sama sekali tak bisa dilewati dan warga kota di perbatasan dengan Austria ini harus dievakuasi menggunakan helikopter.
250 Anak terpaksa bermalam di sekolah akibat banjir. Sebagian wilayah Jerman diguyur hujan deras dan badai sejak akhir pekan kemarin.
Baca Juga
Di Comitan, Meksiko, publik mengecam sebuah kelompok dalam serikat guru nasional, lantaran mempermalukan sejumlah guru dan staf sekolah yang menolak ikut unjuk rasa.
Para korban diarak keliling kota tanpa alas kaki dan memakai poster bertuliskan "pengkhianat negara."
Sejumlah guru bahkan digunduli di depan publik. Menteri Pendidikan Meksiko berjanji akan menghukum para pelaku.
Sementara di California, Amerika Serikat, penembakan terjadi di dalam boelter hall, sebuah kantor kecil di gedung bagian teknik mesin, Ucla dan sebuah senjata ditemukan bersama sebuah kertas yang kemungkinan catatan bunuh diri.
Penembakan diduga berlanjut dengan aksi bunuh diri pelaku. Polisi mengumumkan situasi kampus aman dua jam kemudian.
Penembakan ini terjadi sepekan sebelum ujian akhir di Ucla, salah satu kampus besar di California dengan 43 ribu mahasiswa.