Sukses

Cerita 'Wanita Muda' Penunggu Gedung Tua yang Roboh di Bintaro

Bangunan tua belasan lantai yang roboh di Bintaro Sektor 7, Tangerang Selatan, dikenal sebagai gedung berhantu.

Liputan6.com, Tangerang Selatan - Gedung tua di Bintaro Sektor 7, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Banten yang roboh pada Kamis 2 Juni 2016, ternyata menyimpan kisah tersendiri bagi warga sekitar ataupun satpam yang berjaga. Bangunan belasan lantai tersebut dikenal sebagai gedung berhantu. 

Saat Liputan6.com menyambangi gedung roboh tersebut, jarum jam di pergelangan tangan masih menunjukkan pukul 18.30 WIB. Lantunan azan Magrib baru berlalu, awan hitam peralihan malam datang. Seketika 'gedung hantu' yang baru saja roboh Kamis sore sekitar pukul 14.25 WIB, diselimuti kegelapan.

Pekat, tidak ada sama sekali lampu yang menerangi. Bahkan sesekali angin malam meniupkan debu-debu bekas reruntuhan. Taburan debunya terlihat jelas tersapu angin, putih, dan membentuk gumpalan seperti puting beliung versi mini.

Bertiup dari lantai 17 hingga ke jalan raya Bintaro yang ada di depannya. Bila diambil melalui kamera handphone, binatang malam berukuran kecil tiba-tiba saja bertumpuk memenuhi bidikan kamera.

Tiba-tiba, pluk! Batu kerikil jatuh dari atas yang diperkirakan lantai 10, ke arah jalan raya. Jalan yang semula ramai oleh awak media dan polisi, yang sehabis magrib menjadi sepi.

Lalu, pluk! Kerikil seperti ditimpukkan lagi. "Ada yang nimpuk ya," tanya Wahyu, seorang warga Ciputat yang sehari-hari bekerja sebagai tukang ojek pangkalan. Dia sengaja datang untuk mengabadikan gedung tua yang dia lihat di televisi roboh.

Terkenal Angker

"Gedung ini memang dikenal angker, lihat saja tuh (menunjuk arah yang diperkirakan lantai 10) ada cewek, pakai baju merah. Dia dikenal penunggu sini, tukang ojek di sini sudah kenal semua," kata dia.

Maka tak heran, sejak awal pria paruh baya itu berada di sana, sasaran kamera telepon genggamnya selalu mengarah ke atas. Lalu ke bawah, seolah mencari jejak kerikil yang dijatuhkan.

Wahyu mengaku dialah yang dari tadi 'jahil' menimpukkan kerikil dari atas gedung ke jalan raya. "Selama saya di sini sebelum magrib sampai sekarang, kira-kira sudah lebih dari 10 kali dia main-main begitu," tutur Wahyu.

"Kalau ke belakang gedung ini, warga Tegal Rotan bakal ngaku ada perempuan berjubah putih rambut panjang, yang nunggu bagian belakang gedung," ia menambahkan.

Gedung tua di Bintaro Roboh

Untuk membuktikan perkataannya, Liputan6.com pun coba menuju ke belakang gedung melalui Jalan Tegal Rotan Raya, di sana banyak warga setempat yang berjualan masakan rumahan spesialis beroperasi malam hari.

Gedung tersebut bersebelahan dengan pusat perbelajaan BTC. Menurut warga setempat, dari atas gedung BTC itu dua tahun lalu pernah ada wanita yang bunuh diri.

"Dia terjun, sampai ke area bawah itu (menunjuk ke area  BTC dan gedung tua). Mati seketika," kata Agus (32) warga yang sehari-hari berjualan ketupat sayur khas Betawi.

Setelah kejadian itu, entah mengapa banyak keganjilan di gedung tersebut. Bahkan salah satu satpam BTC yang enggan disebutkan namanya itu mengaku sangat ketakutan bila datang jadwal berjaga malam.

"Saya kalau harus jaga malam ketakutan sendiri. Dari gedung itu, ada saja yang sering lewat, misal malam ini pocong, besok bisa kuntilanak. Terus saja begitu tiap malam," ujar dia.

Tapi untungnya, berbagai penampakan di gedung tersebut tidak pernah mengganggu siapa pun yang lewat atau berjaga.

Bahkan, gedung tua buatan 1995-1996 itu juga dijaga oleh satpam yang secara bergantian bertugas. "Ada satpamnya kok, makanya enggak pernah ada yang ganggu, apalagi mau masuk buat mesum di dalam, pada takutlah, makanya disebut gedung hantu," kata sang satpam.