Liputan6.com, Jakarta - Banjir air pasang laut atau rob setinggi 30 hingga 50 sentimeter menggenangi kawasan Pelabuhan Perikanan Samudera Nizam Zachman, Muara Baru, Jakarta Utara. Akibatnya, aktifitas buruh pabrik dan transaksi jual beli di pelelangan ikan di lokasi tersebut terganggu.
Genangan rob juga mengaliri markas Polsek Muara Baru. Puluhan anggota piket yang masuk justru disibukan dengan memindahkan perabotan yang ada di lantai dasar Polsek. Keadaan diperparah dengan putusnya aliran listrik.
Melepas sepatu kemudian menggulung celana menjadi kebiasaan baru para anggota polsek Muara Baru setibanya di pintu gerbang kantornya. Lokasi Mapolsek sendiri sekitar 600 meter sebelah kiri setelah pintu masuk kawasan Pelabuhan.
Meski harus berjibaku dengan genangan, pihak polsek mengaku tetap siap menampung laporan masyarakat. Sebab kini ruang Sentra Pelayanan Kepolisian (SPK) telah dipindah ke halaman depan. Alasannya tak lain untuk mensiasati minimnya lampu penerangan.
"Kita siap menerima aduan dan laporan masyarakat. Ini SPK sengaja kita taruh di halaman. Soalnya di dalam gelap dan air belum surut," kata Kapolsek Muara Baru AKP Mulyana kepada Liputan6.com di lokasi, Jakarta Utara, Selasa (7/6/2016) siang.
Mulyana berharap perbaikan tanggul yang jebol bisa segera diselesaikan. "Ya memang terhambat akibat banjir air pasang. Mobil yang ingin ke pelelangan ikan juga terhambat. Tugas tetap dilaksanakan untuk layani warga," jelas Mulyana.
Selesai memindahkan perabotan dan berkas-berkas di lantai dasar, dua perahu karet milik Polsek pun berkeliling memantau keadaan sekitar. Sebab tidak sedikit juga motor dan mobil yang ditinggalkan pemiliknya lantaran mesinnya mati saat coba melintas kawasan tersebut.
"Ya kita tetap fokus pengamanan kawasan. Ada kan motor-motor yang mati ya patroli tetap. Kan kadang ada oknum yang memanfaatkan situasi atau peristiwa seperti ini. Kita enggak mau juga kan kecolongan," ujar Mulyana.