Sukses

Gempa 6,2 SR di Sumbawa Tak Potensi Tsunami, Ini Penjelasan BMKG

Getaran gempa di Lombok yang keras membuat masyarakat berhamburan keluar untuk menyelamatkan diri.

Liputan6.com, Jakarta - Gempa tektonik 6,2 skala Ritcher (SR) mengguncang wilayah Sumbawa, Lombok, dan Bali. Getaran yang keras membuat masyarakat berhamburan keluar untuk menyelamatkan diri.

Pusat gempa bumi ini terletak pada koordinat 11,42 lintang Selatan dan 116,18 bujur timur, tepatnya di Samudra Hindia pada jarak sekitar 305 kilometer arah selatan Kota Mataram, Lombok, pada kedalaman hiposenter 11 kilometer.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan, jika memperhatikan letak episenter gempa, tampak pusat lindu yang terjadi berasosiasi dengan dinamika tektonik di zona outer rise mengalami tarikan pada Lempeng Indo-Australia di luar zona subduksi. Mengingat gaya yang bekerja berupa tarikan (tension) lempeng, sehingga relevan jika mekanisme sumber gempa yang terjadi merupakan penyesaran turun.

"Patut disyukuri bahwa walaupun gempa bumi ini berpusat di laut dengan mekanisme sesar turun, tetapi gempa ini tidak menimbulkan tsunami. Karena kekuatan dan kedalaman hiposenternya tidak mendukung terjadinya perubahan dasar laut secara signifikan untuk dapat memicu terjadinya tsunami," kata Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono dalam pesan singkatnya, Jakarta, Kamis (9/6/2016).

Daryono menjelaskan, dari hasil monitoring BMKG selama satu jam paska gempa bumi, belum terjadi gempa susulan. Untuk itu masyarakat pesisir selatan Sumbawa, Lombok, dan Bali diimbau tetap tenang mengingat gempa yang terjadi tidak berpotensi menimbulkan tsunami.

Sebelumnya masyarakat di Bali juga merasakan gempa 4.7 Skala Ritcher pada pukul 09.40 WIB. Lokasi gempa di 9.00 Lintang Selatan, 115.84 Bujur Timur atau 42 km Tenggara Klungkung, Bali, dengan kedalaman 109 Km.

Getaran gempa ini terasa hingga Denpasar dengan intensitas II-III MMI (II SIG-BMKG) dan di Mataram II-III MMI (II SIG-BMKG).