Liputan6.com, Jakarta - RAL (16) adalah satu satu dari tiga terdakwa pembunuh Enno Parihah (18), karyawati PT Polyta Global Mandiri (PGM).
Enno ditemukan tewas mengenaskan di Pergudangan 8, Blok DV, RT 01/06, Kelurahan Dadap, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang, Jumat 13 Mei 2016. Dalam aksinya, RAL dan dua pelaku lainnya memasukkan gagang cangkul ke tubuh Enno.
Baca Juga
Saat dikunjungi guru dan teman sekelasnya di Gedung Pengadilan Negeri (PN) Tangerang, Kamis (9/6/2016), RAL menangis histeris sambil memeluk wali kelasnya Pak Ahmad Hafidz.
Advertisement
Berita tentang RAL ini berhasil menyita banyak perhatian pembaca Liputan6.com, terutama di kanal News, Kamis (9/6/2016).
Berita lainnya yang tak kalah diburu adalah cara polisi menciduk anggota TNI AD yang mengedarkan uang palsu dan kronologi penangkapannya.
Berikut berita populer selengkapnya yang terangkum dalam Top 3 New:
1. Tangis Pembunuh Wanita dengan Cangkul di Pelukan Guru
Terdakwa kasus pembunuhan wanita dengan cangkul, Enno Parihah (18), RAL (16) menangis histeris saat dikunjungi guru dan teman sekelasnya di Gedung Pengadilan Negeri (PN) Tangerang, Kamis (8/6/2016).
RAL langsung memeluk dan mencium tangan gurunya. Lalu melihat keadaan yang penuh emosi itu, kedua teman sekelas RAL juga ikut menangis.
"Dia enggak bilang apa-apa. Saya bilang sudah jangan menangis. Tapi dia hanya terus menangis di pelukan gurunya," kata Aping.
Dalam kesempatan itu, Aping pun berpesan kepada RAL agar tetap berkata sejujurnya tanpa harus takut pada siapa pun. Sebab, pihak sekolah berkeyakinan bila RAL hanyalah korban dari salah tangkap.
Selengkapnya...
2. Cara Polisi Tangkap Anggota TNI Pengedar Uang Palsu di Cawang
Perwira menengah TNI, Kolonel AL ditangkap jajaran Direktorat Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Bareskrim Polri. Bersama dengan rekannya MR, Kolonel AL diduga memiliki puluhan juta uang kertas palsu.
Kombes Martinus Sitompul mengatakan, penyidik melakukan penyamaran saat menciduk keduanya di lapangan parkir Rumah Sakit Universitas Kristen Indonesia (UKI), Cawang, Jakarta Timur, pada Selasa 7 Juni 2016 kemarin.
Awalnya, tutur Martinus, penyidik berkomunikasi dengan tersangka MR. Kemudian disepakati bertemu untuk transaksi pembelian uang palsu di RS UKI Cawang, Jakarta Timur.
Ternyata uang palsu berjumlah Rp 300 juta itu tidak di tangan MR, melainkan ada di Kolonel AL yang menunggu di dalam mobil.
Selengkapnya...
3. Ini Kronologi Lengkap Penangkapan Kolonel Pengedar Uang Palsu
Penyidik Direktorat Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Bareskrim Polri menerima informasi adanya peredaran uang palsu di sekitar Jakarta Timur. Penyidik pun menyamar sebagai pembeli dan menghubungi tersangka Mamat Rohimat.
Mamat lah yang menawarkan uang palsu dengan pecahan Rp 100 ribu.
Selanjutnya pada Senin 6 Juni 2016, polisi melobi Mamat untuk bertransaksi. Pada saat itu disepakati, polisi akan membeli uang palsu senilai Rp 100 juta. Lokasi pertemuan pun diatur, yakni di RS UKI, Cawang, Jakarta Timur, Selasa 7 Juni 2016.
"Mamat menjelaskan bahwa uang palsu didapatkan dari seseorang yang bernama Agus dan berdinas aktif sebagai personel TNI AD," sambung penyidik tersebut.