Liputan6.com, Cianjur - Gelombang air laut pasang atau rob mengakibatkan puluhan hektare sawah di pesisir Pantai Apra, Kecamatan Sindangbarang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat terendam.
Banjir rob setinggi 1 meter itu membuat lahan pertanian milik warga terancam gagal panen. Bahkan, beberapa petani memilih memanen padi lebih awal.
Baca Juga
"Hampir semua lahan sawah di sepanjang pantai ini terendam. Saya sendiri terpaksa panen lebih awal takut nanti tidak bisa dipanen," kata Arif (41), petani asal Kampung Talanca, Desa Talagasari, Sindangbarang, Cianjur, Kamis (9/6/2016).
Advertisement
Gelombang pasang kali ini, kata Arif, terbilang cukup parah selama kurun waktu sepuluh tahun terakhir. Karena tinggi gelombang air laut mencapai tujuh meter lebih hingga merendam puluhan hektare sawah di tepi pantai.
"Awalnya tidak begitu besar, tapi sejak tadi pagi terus meninggi dan sudah merendam banyak sawah yang ada di sepanjang pantai ini," ucap dia.
Selain merusak areal lahan pesawahan, banjir rob juga merusak sejumlah bangunan yang berdiri di bibir pantai.
Mulyadi, pemilik sawah lainnya menyebutkan gelombang pasang sudah terjadi sejak dua hari yang lalu. "Tapi paling parah hari ini. Sampai merendam sawah," ujar dia.
Lahan yang tergenang adalah lahan sawah dengan tanaman padi yang masa tanamnya bervariasi.
"Ada yang usia tanamannya satu bulan dan ada yang dua bulan. Lahan sawah ini terendam banjir hingga mengakibatkan sebagian tanaman padi jadi rusak," kata Mulyadi.
Para petani berharap, adanya bantuan penanganan banjir berupa sarana pemecah gelombang untuk meminimalkan kerugian yang diderita petani.