Sukses

Top 3: Kemungkinan Adanya Tersangka Baru Pembunuhan Enno Parihah

Polda Metro Jaya menegaskan pihaknya akan mendalami informasi yang ada di persidangan, termasuk munculnya nama Dimas Tompel.

Liputan6.com, Jakarta - Kasubdit Resmob Polda Metro Jaya AKBP Budi Hermanto mengatakan, pihaknya akan mendalami informasi yang ada di persidangan, termasuk munculnya nama Dimas Tompel dalam kasus pembunuhan Enno Parihah. Kabar ini menjadi berita yang paling banyak dibaca sepanjang Jumat petang hingga pagi ini.

Disusul oleh berita tentang misteri munculnya nama Dimas Tompel dalam persidangan pembunuhan wanita dengan cangkul. Yang tak kalah mengundang rasa ingin tahu adalah berita tentang solusi dari Gubernur Ahok untuk menghentikan praktik makam fiktif.

Top 3 News Selengkapnya:

1. Mungkin Ada Tersangka Baru Pembunuhan Enno Parihah

Pelaku pembunuhan sadis dihadirkan saat rilis di Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (17/5). Ketiganya diduga membunuh Enno Parihah alias Indah (18) dengan menggunakan gagang pacul yang dimasukkan kedalam kemaluan. (Liputan6.com/Gempur M Surya)

Penyidik Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya membuka peluang kemungkinan ada tersangka baru kasus pembunuhan sadis dengan cangkul terhadap Enno Parihah (18). Hal itu berdasarkan keterangan saksi mahkota yang juga tersangka dalam kasus yang sama, Rahmat Arifin (24).

‎Kasubdit Resmob Polda Metro Jaya AKBP Budi Hermanto mengatakan, pihaknya akan mendalami informasi yang ada di persidangan, termasuk munculnya nama Dimas Tompel. Sekalipun Arifin telah mengakui bahwa keterangan yang diberikan di persidangan adalah bohong.

"Kami mendalami juga, info-info apapun tetap kami terima, kami dalami. Artinya nanti kami cek dari penyesuaian, dari bukti-bukti scientific-nya seperti apa," ujar Budi, Jakarta, Jumat (10/6/2016).

Selengkapnya...

2. Misteri Sosok Dimas Tompel dalam Pembunuhan Wanita dengan Cangkul

Mensos Khofifah ziarah ke makam Enno Parihah korban pembunuhan dengan gagang cangkul. (Liputan6.com/Yandhi Deslatama)

Persidangan pembunuhan karyawati pabrik plastik Enno Parihah (19) dengan terdakwa RAL (16), tengah berlangsung di Pengadilan Negeri Tangerang. Fakta-fakta di persidangan yang digelar tertutup dibeberkan secara gamblang oleh pengacara RAL, Alfan Sari.

Dalam persidangan yang menghadirkan saksi mahkota, yaitu tersangka lain pembunuhan Enno Parihah yang dibunuh dengan cangkul, Rahmat Arifin (24), mengaku tidak mengenal RAL. Dia menyebut RAL tidak di lokasi kejadian saat peristiwa pembunuhan sadistis tersebut berlangsung. Bahkan, dia menyebut remaja tanggung tersebut tidak ada di lokasi kejadian.

"Setelah dimintai keterangan, saksi Arifin mengatakan kalau yang membunuh Enno Parihah adalah Dimas bukanlah RAL," kata Alfan di Tangerang, Rabu 8 Juni 2016.

Selengkapnya...

3. Cara Ahok Hilangkan Makam Fiktif di Jakarta

Warga menziarahi makam keluarganya di TPU Karet Bivak, Jakarta, Minggu (29/5/2016). Sudah menjadi tradisi, warga Jakarta menziarahi makam keluarga menjelang Ramadan. (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Gubernur DKI Jakarta Ahok punya solusi untuk menghentikan praktik makam fiktif. Caranya adalah dengan sistem pemesanan makam secara online.

Sebenarnya, kata dia, makam online di Jakarta, sudah mulai berjalan sejak awal 2015. Saat ini sudah program tersebut cukup efektif untuk melihat ketersediaan lahan makam dan mengetahui nama pemesan.

"Udah pakai elektronik, udah kita perbaiki. (makam online) Sudah dari tahun lalu, udah mulai," ujar pemilik nama Basuki Tjahaja Purnama ini di Balai Kota Jakarta, Jumat (10/6/2016).

Menurut Ahok, adanya makam fiktif di Jakarta karena ahli waris menyogok pegawai Dinas Taman dan Pemakaman DKI. Sehingga tak heran, nama pemesan tidak tercatat di sistem online, tapi makam dan nisan sudah ada meski tak berisi.

Selengkapnya...