Sukses

Maarif Institute Beri Penghargaan 3 Pejuang Kemanusiaan

3 Penerima Maarif Awards ini dinilai telah menunjukkan konsistensinya dalam memperjuangkan dan merawat kebhinnekaan.

Liputan6.com, Jakarta - Maarif Awards 2016 menganugerahkan penghargaan kepada tiga orang yang berasal dari timur Indonesia. Penghargaan diberikan kepada mereka lantaran dinilai berhasil menggerakkan atau menginspirasi perubahan sosia di tingkat lokal berbasis nilai-nilai kebhinnekaan.

Mereka adalah Budiman Maliki asal Poso, Sulawesi Tengah. Josep Matheus Rudolf Fofid dari Ambon, dan Institute Mosintuwu dari Poso.

Pada Maarif Awards keenam ini, ada yang berbeda. Fokusnya mencari sosok dan teladan kepemimpinan sosial yang dibangun para aktivis lokal dalam koridor memperjuangkan kebhinnekaan, antikekerasan, dan antidiskriminasi.

"Ini (Maarif Awards) upaya menemukan orang-orang biasa dengan karya sosial dan kemanusiaan yang luar biasa. Mereka pejuang di jalan sunyi, jauh dari hingar bingar publikasi, ini kami berikan sebagai insentif moral untuk mereka," kata Direktur Maarif Institute Fajar Riza Ul Haq dalam keterangannya yang diterima Liputan6.com, Jakarta Barat, Minggu (12/6/2016).

3 Penerima Maarif Awards ini dinilai telah menunjukkan konsistensinya dalam memperjuangkan dan merawat kebhinnekaan sekaligus memulihkan rajutan kebangsaan yang terkoyak oleh konflik dan dendam sesama anak bangsa.

Sejak pertama digelar pada 2007 lalu, penghargaan Maarif Awards ini memakan waktu hingga 4 bulan proses penjurian. Dan uniknya, ketiga penerima penghargaan ini berasal dari daerah bekas konflik di Sulawesi.

Mereka menjadi pejuang yang bergerak secara militan dan kontinyu dalam merekatkan kembali kondisi sosial yang sudah tak utuh. Yaitu dengan menghilangkan dendam dan membangun peradaban.

"Apa yang kami kerjakan belumlah apa-apa, masih banyak kerja kemanusiaan lainnya yang masih terbengkalai, apalagi sejak diberi penghargaan, tugas kami semakin berat," ucap Josep Matheus Rudolf Fofid atau yang akrab dipanggil Opa ini.

Dalam penghargaan kali ini, dewan juri mengangkat tiga tokoh sekaligus. Mereka mengaku kewalahan menentukan mana yang pantas dan tidak.

"Mereka orang yang terus berjuang dan sama-sama memberi teladan yang luar biasa," kata perwakilan dewan juri Maarif Awards, Endi Bayuni.