Liputan6.com, Jakarta Ketua MPR RI, Zulkifli Hasan meminta pemerintah untuk segera bertindak memotong rantai kesenjangan harga dipasar dan petani. Hal ini diungkapkan Zulkifli setelah menemui ratusan petani tomat dan cabai di Desa Sirnajaya Garut, Minggu (12/6) kemarin.
Asep, salah seorang petani cabai mengeluhkan kesenjangan harga yang rendah di petani namun tetap tinggi di konsumen. "Harga cabe di kami per kilo hanya 6000 pak. Rendah sekali dan tidak untung sama sekali malah lebih sering rugi. Padahal di pasar tinggi mencapai 20.000," ungkap Asep.
Baca Juga
Asep juga menerangkan bahwa kesenjangan harga karena ketergantungan petani yang tinggi terhadap tengkulak. Menurutnya, Petani kesulitan mendapatkan subsidi dan bantuan modal dari pemerintah.
Advertisement
Selain Asep, petani tomat bernama Entis juga mengeluhkan hal yang serupa. Entis mengatakan harga tomat yang hanya 2000 namun di Pasar bisa mencapai 15.000. Akibatnya banyak tomat busuk yang tidak terjual.
Zulkifli Hasan mengaku kaget dengan keluhan petani tersebut karena menurutnya, harga di konsumen tinggi dan seharusnya petani sudah untung.
"Yang saya tahu, harga cabe mahal dan harusnya petani untung. Inilah kesenjangan harga itu yang merugikan petani,"ujar Zulkifli.
Zulkifli berharap pemerintah mempermudah skema subsidi dan pembiayaan untuk Petani. Agar Petani tidak lagi bekerjasama dengan tengkulak dan kesenjangan harga tidak terjadi lagi.
"Harus ada tindakan nyata agar petani bisa sejahtera dan harga di konsumen juga sesuai," kata Zulkifli.
Zulkifli juga menghimbau agar Petani membuat kelompok - kelompok tani yang kuat agar bisa kompak menghadapi Tengkulak. Kelompok tani ini harus dibuat legal dengan membentuk badan hukum.
"Posisi tawar petani akan kuat kalau kompak dan menghadapi masalah bersama sama. Jangan lupa buat dalam bentuk koperasi atau badan hukum agar bisa menyerap subsidi pemerintah maupun menghadapi tengkulak," tegas Zulkifli.
(*)