Liputan6.com, Orlando - Ungkapan dukacita terus mengalir bagi para korban penembakan massal di Orlando, Amerika Serikat.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Senin (13/6/2016), nyala lilin dan lagu kebangsaan Amerika Serikat dinyanyikan di depan Gedung Putih.
Warga AS berkumpul dalam suasana duka untuk mengenang puluhan korban tewas penembakan di klab malam Pulse, Orlando, Florida.
Advertisement
Sementara di Sydney, Australia, ratusan orang menggelar mengheningkan cipta bagi para korban penembakan di Orlando.
Baca Juga
Di Santiago, Cile, lilin duka bagi para korban penembakan juga digelar warga San Paulo. Sedangkan ratusan warga di Orlando berdatangan ke sebuah pusat donor darah setempat, One Blood, untuk menyumbangkan darah bagi para korban yang masih dirawat.
Dari peristiwa tragis ini, 50 jiwa melayang ketika seorang pria bernama Omar Mateen melangkah masuk dan menembaki para pengunjung klub malam khusus LGBT di Orlando. Sementara 53 orang lainnya luka-luka dan sebagian dalam kondisi kritis.
Mateen sempat menelepon 911 dan menyatakan sebagai pengikut ISIS. Ia tewas dalam baku tembak dengan polisi. Belum diketahui apa motif penembakan. Mantan istri pelaku, Sitora Yustify menyebut Mateen sakit mental.
Pria keturunan Afghanistan berusia 29 tahun ini berasal dari Port St Lucie, Florida dan bekerja sebagai seorang penjaga keamanan.