Liputan6.com, Jakarta - Kondisi kesehatan Presiden Joko Widodo atau Jokowi sedang kurang baik. Saat membuka rapat terbatas tentang kebijakan pembangunan kelautan, Jokowi sempat terbatuk-batuk.
"Indonesia dengan luas wilayah laut capai 70 persen kontribusi (uhuk-uhuk) di bidang kelautan, masih di bawah 30 persen. (uhuk-uhuk)," kata Jokowi dengan suara parau, di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (15/6/2016).
Jokowi pun memaksakan diri untuk lanjut berbicara, meski terus batuk. Ia juga tidak bisa meminum air untuk melegakan tenggorokannya, karena sedang menjalani ibadah puasa.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu hanya berupaya menutup dengan tangan saat batuk. Beberapa menteri dari Kabinet Kerja yang saat itu mengikuti rapat tetap tenang, walau Presiden batuk-batuk.
Jokowi memberikan pidato selama 3 menit 48 detik. Selama itu, suami Iriana Widodo itu batuk-batuk selama lima kali.
Saat dikonfirmasi mengenai kondisi kesehatan Jokowi, Juru Bicara Presiden Johan Budi mengatakan Presiden dalam kondisi baik. Walau sempat terbatuk selama beberapa kali, menurutnya kondisi Jokowi dalam kondisi sehat.Â
Baca Juga
"Enggak sakit, cuma keselek saja. Baik-baik saja tadi," ucap Johan kepada Liputan6.com.Â
Dalam rapat tersebut, Jokowi menyampaikan potensi laut Indonesia mampu menambah devisa 1,2 triliun USD dan dapat menyerap tenaga kerja sebanyak 40 juta orang. Namun, hal itu belum bisa dimaksimalkan.
"Saya tegaskan di sini bahwa progam-program pembangunan kelautan ini nantinya harus menjadi acuan dan pedoman dalam pengelolaan potensi kelautan kita. Saya juga perlu menekankan bahwa kebijakan pembangunan kelautan tidak hanya bagus di atas kertas namun harus betul-betul memberikan dampak positif bagi peningkatan kesejahteraan nelayan, kesejahteraan rakyat kita," Jokowi menandaskan.
Advertisement