Sukses

Pengamat: Tindak Senior Nakal Jadi PR Tito Bila Jadi Kapolri

Meski junior, Tito diharapkan dapat bersikap tegas dengan senior yang terbukti bersalah.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo memilih Komjen Pol Tito Karnavian sebagai calon tunggal Kapolri pengganti Jenderal Polisi Badrodin Haiti yang memasuki masa pensiun. Surat pengajuan pun sudah diserahkan ke DPR.

Pengamat Kepolisian Bambang Widodo Umar mengatakan, presiden sudah tepat menunjuk Tito sebagai calon Kapolri. Tito juga memiliki bekal pendidikan yang cukup di bidang kepolisian.

"Selama bertugas tidak ada catatan drastis misalnya tidak ada rekening gendut dan korupsi, saat pimpin (Polda) Metro ini konsisten. Tidak hebat betul, tapi sudah teruji di Polda Metro," kata Bambang saat dikonfirmasi, Rabu (15/6/2016).

Bambang menilai, Tito juga cukup berprestasi dalam penanganan terorisme saat menjabat sebagai komandan Densus 88. Memang perlu ada perbaikan terutama dari sisi pendekatan penanganan kasus. Yang lebih penting, tegas dengan senior yang terbukti bersalah.

"Inilah tantangan Tito, saya kira berani hadapi senior-senior. Mudah-mudahan tidak segan hadapi senior yang salah. Jangan nanti kompromi," ujar purnawirawan Polri itu.

Sejumlah tugas pembenahan internal Polri sudah menanti Tito bila benar-benar menduduki kursi Tri Brata 1. Sebut saja resistensi internal, pengawasan terhadap reserse dan lalu lintas, dan berbagai masalah lainnya.

"Semoga Polri menjadi lembaga kepolisian yang lebih baik dan dipercaya rakyat. Dia punya waktu cukup dan kita harapkan punya keberanian untuk membenahi institusi Polri secara mendasar," pungkas dia.