Liputan6.com, Depok - Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (NU) Kota Depok menggelar tahlilan, untuk mendoakan petinju legendaris dunia Muhammad Ali.
Konsep Islam yang serupa dengan NU, membuat Pengurus Cabang NU (PCNU) Kota Depok, memberikan apresiasi yang luar biasa kepada Muhamad Ali.
"Ini lah titik singgungnya dengan NU. NU adalah organisasi Islam se-dunia yang berhaluan dengan ahlusunnah waljamaah," kata Ketua PCNU Kota Depok Raden Salamun kepada Liputan6.com, Depok, Rabu (15/6/2016).
"Sedangkan Ali selain petinju sejati bisa bertahan juga menjadi seorang muslim ahlusunnah waljamaah," sambung dia.
Raden mengatakan, Muhammad Ali dianggap sebagai sosok yang berintegritas dan karakter kuat, sebagai seorang muslim.
Hal itu terbukti ketika Muhammad Ali menolak wajib militer di negara Vietnam, yang berakibat pada pencabutan gelar profesionalnya.
"Beliau sebagai muslim konsistensi agamanya sangat kuat, misalnya pasca dia menjadi juara profesionalnya. Dia suruh wajib militer ke Vietnam, namun ditolaknya karena menganggap negara itu bukan musuh," ujar dia.
Menurut Raden, Muhammad Ali juga berkosentrasi kepada perdamaian dunia, dan membangkitkan kaum-kaum yang tidak beruntung. Itu lah yang membuat warga NU sangat mengapresiasi petinju kelas dunia itu.
"Jadi perhatian dia untuk kaum tertindas mengangkat mereka sebuah legasi yang luar biasa," ujar dia.
Karena itu, sebagai bentuk apresiasi terhadap semua prestasi dan perjuangan Muhammad Ali sebagai muslim yang moderat, pada hari ketujuh pemakamananya, PCNU Kota Depok mengadakan tahlilan untuk mendoakan.
"Kita lakukan bersama di hari ketujuh setelah di kebumikan sebelumnya, kita sudah salat gaib," pungkas Raden.
Pengurus Cabang NU Kota Depok Gelar Tahlilan untuk Muhammad Ali
Raden mengatakan, Muhammad Ali dianggap sebagai sosok yang berintegritas dan karakter kuat, sebagai seorang muslim.
Advertisement