Liputan6.com, Jakarta - Berbekal pengalamannya malang melintang di dunia reserse kepolisian, Ronny Franky Sompie mengaku tak kesulitan saat harus mengemban jabatan barunya sebagai Direktur Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM.
Purnawirawan jenderal polisi bintang tiga itu mengakui dirinya memang sempat harus menyesuaikan diri ketika masa awal jabatannya sebagai Dirjen Imigrasi. Itu karena memang jabatan, tugas dan juga kewenangan yang dimiliki jauh berbeda ketika saat dirinya menjabat Kapolda Bali.
"Saya ini kan Bhayangkara awalnya, dididik di Akademi Kepolisan. Tentu ketika pindah, melihat dan rasakan ada perbedaan di sini. Namun saya harus menyesuaikan diri dengan lingkungan kerjaan yang baru," ujar Ronny kepada Liputan6.com di SCTV Tower, Senayan, Jakarta, Kamis (16/6/2016).
Kendati mempunyai tugas dan kewenangan yang berbeda, namun mantan Kapolda Bali itu menganggap pekerjaannya saat ini mempunyai tujuan yang sama, yaitu mengayomi masyarakat.
"Saat Kapolda, saya mempunyai beban wilayah, tugas saya harus berupaya agar masyarakat mendapat rasa aman secara fisik. Pindah jadi PNS, di Dirjen Imigrasi kita lebih fokus pada kegiatan yang berkaitan dengan pelayanan, pemberian paspor, visa, ijin tinggal, pengawasan, lalu lintas warga asing atau Indonesia yang keluar masuk," ucap pria yang pernah menjabat sebagai Kapolres Sidoarjo itu.
Ronny bahkan menyebut tugasnya saat ini jauh lebih berat dibanding jabatan terakhirnya di kepolisan, yaitu sebagai Kapolda Bali. Saat menjadi Kapolda Bali dirinya hanya bertanggung jawab dalam jangkauan satu wilayah provinsi.
"Kita bukan lagi memberi rasa aman dan ketertiban pada masyarakat di sebuah wilayah, tapi bagi warga yang pergi ke luar negeri, gimana ia yakin, dia dibekali dokumen perjalanan berupa paspor yang lengkap, nggak ada data dipalsukan dan ia yakin ke luar negeri tidak dapat masalah," ucap mantan Kadiv Humas Polri itu.
"Tapi sebenarnya saat di kepolisian atau di Imigrasi saat ini sama saja. Cuma bedanya dulu anggota polisi sekarang saya ini pegawai sipil," lanjut pria kelahiran Manado, 17 September 1961 itu.
Ia pun bercerita tugasnya di kepolisian yang malang melintang di dunia reserse membuat dirinya dapat sedikit memberi pencerahan bagi lembaga yang saat ini ia pimpin.
"Lama di reserse, tentu saya mempunyai kompetensi yang baik dalam tugas penyidikan, kemampuan itu tetap saya bawa dan itu bermanfaat untuk gimana teman-teman penyidik disini, saya bisa beri semangat pada mereka, memperbaiki kemampuan mereka saat penyidikan," kata dia.