Sukses

Syarief Hasan: Kalau Calon Kapolri Bagus, Kenapa Mesti Ditolak?

Karena itu, dia menegaskan Partai Demokrat hingga kini tak ada tanda-tanda akan menolak pencalonan Tito Karnavian.

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Tito Karnavian ditunjuk Presiden Joko Widodo atau Jokowi menjadi calon tunggal Kapolri menggantikan Jenderal Badrodin Haiti yang akan memasuki masa pensiun. Tanggapan pun bermunculan terkait pencalonan jenderal polisi bintang tiga itu.

Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Syarief Hasan, misalnya, menegaskan pengajuan nama calon Kapolri merupakan hak prerogatif presiden. Namun begitu, dia menilai kalau sosok Tito Karnavian cukup gemilang.

"Kami melihat reputasi dan prestasinya Beliau selama ini juga memang cukup bagus, track record-nya bagus, nah pendalamannya nanti di komisilah," ungkap Syarief saat dihubungi Liputan6.com di Jakarta, Jumat (17/6/2016).

Karena itu, dia menegaskan Partai Demokrat hingga kini tak ada tanda-tanda akan menolak pencalonan Tito. Partai ini berprinsip, kalau memang calon yang diajukan presiden bagus, tak ada alasan untuk menolak.

"Saya pikir masih sementara ini tidak ada pemikiran ke sanalah (menolak pencalonan Tito), karena juga kan kita melihat dia bagus. Kalau orang bagus masa ditolak," papar Syarief.

Anggota Komisi I DPR ini pun mengaku tak akan mempermasalahkan mantan Kapolda Papua itu memimpin institusi Polri meski Tito termasuk angkatan muda di kepolisian.

"Kalau reputasi seseorang bagus, kenapa mesti ditolak, sekalipun masih muda. Sekarang kan zamannya yang tua yang muda kan sama," ucap Syarief.

"Kasih kesempatan yang muda juga untuk lebih menunjukkan bahwa dia juga mampu lho. Sekarang kan juga sudah banyak pemimpin-pemimpin muda yang muncul. Kalau bagus, kasih kesempatan dong, boleh dong," tutup Syarief.