Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi hanya menyodorkan satu nama calon Kepala Polri pengganti Jenderal Pol Badrodin Haiti, yakni Komisaris Jenderal Pol Tito Karnavian. Tito menjadi calon tunggal dari sekian nama calon yang juga diusulkan Dewan Jabatan dan Kepangkatan Tinggi (Wanjakti) Polri dan Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas).
Mengenai kemungkinan eks Kapolda Papua dan eks Kapolda Metro Jaya itu menjadi Tribrata Satu, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) berharap hubungan dengan Polri bisa berlanjut ke depannya.
Baca Juga
"Harapan kita supervisi koordinasi tentang pencegahan dan penindakan selama ini bisa terus berlangsung, agar indeks persepsi kita bisa mencapai 50 dalam beberapa tahun ke depan," ucap Wakil Ketua KPK Saut Situmoang dalam pesan singkatnya, Jumat (17/6/2016).
Advertisement
Wakil Ketua KPK lainnya, Laode M Syarief menyambut baik pilihan Presiden itu. Dia pun berharap DPR dapat meloloskan Tito menjadi Kapolri.
"Kami mengucapkan selamat. Semoga di-approve DPR," kata Syarief.
Tito yang pernah menjabat sebagai Kapolda Metro Jaya itu saat ini tengah menjabat sebagai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT). Tito juga dinilai punya sejumlah prestasi ketika menjadi Kapolda Papua dan Kepala Densus 88 Antiteror Polri.
Nama Tito Karnavian sebenarnya tidak masuk dalam daftar bursa calon Kapolri yang diusulkan Dewan Jabatan dan Kepangkatan Tinggi (Wanjakti) ke Kompolnas dan diteruskan ke Presiden.
Meski begitu, ternyata Presiden punya sikap dan penilaian sendiri. Di luar nama yang diusulkan Wanjakti ke Kompolnas itu, Presiden memilih Tito yang merupakan lulusan terbaik Akademi Polisi tahun 1987 untuk menggantikan Badrodin sebagai Tribrata Satu.