Sukses

Ahok di Mata Sejumlah Warga Jakarta

Dukungan untuk Ahok tak hanya dari Golkar. Sejumlah warga Jakarta pun masih percaya kepada dia untuk memimpin Jakarta.

Liputan6.com, Jakarta - Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mendapat dukungan dari DPD Partai Golkar DKI Jakarta. Dukungan itu akan resmi dideklarasikan pada siang ini.

Dukungan untuk Ahok tak hanya berasal dari Golkar. Sejumlah warga Jakarta pun masih percaya kepada mantan Bupati Belitung Timur itu, walaupun sempat diterpa isu korupsi pembelian lahan Rumah Sakit Sumber Waras dan suap reklamasi.

Ajo Sutarjo (45) warga Penjernihan, Bendungan Hilir, Jakarta Pusat mengaku masih yakin Ahok tak korupsi. Dia percaya Ahok mampu memimpin Jakarta pada periode mendatang.

Namun, dia menyayangkan kebijakan Ahok soal penghapusan 3 in 1. Sebab, penghapusan itu membuat Ibu Kota semakin macet. Demikian pula dengan larangan menggunakan busway dan ruas jalan yang tak boleh dilalui sepeda motor.

"Kalau reklamasi mah saya enggak yakin Pak Ahok terlibat. Tapi ini loh, makin hari makin macet," kata Ajo Sutarjo kepada Liputan6.com di kawasan Bundaran HI, Minggu (19/6/2016).

Pria yang sehari-hari berprofesi sebagai pengemudi taksi online ini mengaku sudah tinggal di Jakarta sejak kecil.

Dia menilai pada awal pemerintahan Jokowi dan Ahok, kemacetan sedikit berkurang. Tapi, sejak awal 2016, dia yang menghabiskan lebih dari 12 jam sehari di jalanan Jakarta semakin terjebak dalam macet.

Lain halnya dengan Yadi (20). Mahasiswa salah satu perguruan tinggi swasta ini mengaku terkesima dengan ketegasan dan sikap garang Ahok pada praktik birokrasi yang bertele-tele. Begitu pula dengan pungutan liar.

Dia tak ingin karisma itu hilang di matanya. Karena itu, dia berharap Ahok melanjutkan proyek reklamasi. Jika Ahok ngotot melanjutkan, dia mengaku kecewa.

"Mending Pak Ahok fokus saja deh. Enggak usah reklamasi-reklamasian," kata Yadi di kawasan Jalan Thamrin, Jakarta.

Beda lagi dengan Yudi dan Ajo Sutarjo, Salim (50) warga Kuningan, Jakarta Selatan yang bekerja di salah satu bank swasta, justru mendukung Ahok untuk terus melanjutkan reklamasi.

"Kita mikirnya harus ke depan, Jakarta makin sempit, apalagi pasar bebas, sampaikan kapan mau berpikiran kolot kayak gitu?" ujar Salim sembari mengayuh sepedanya di sekitaran Bundaran HI menikmati Minggu pagi di car free day yang sepi.

Pro dan kontra kepemimpinan Ahok semakin bergulir jelang Pilkada DKI Jakarta 2017. Ada yang nyinyir ke Ahok, ada yang memuji, dan ada pula yang mencibir.