Sukses

Segmen 3: Ustaz Difabel Pencetak Hafiz hingga Tari Prajuritan

Seorang lelaki tanpa kaki berjuang melahirkan santri pengahafal Alquran. Sementara itu, tari prajuritan sudah ada sejak perang Diponegoro.

Liputan6.com, Banjar - Keterbatasan fisik bukan penghalang bagi orang-orang yang tegar dan sabar untuk berbagi kebaikan kepada sesama. Seorang lelaki tanpa kaki di Banjar, Jawa Barat, giat berjuang untuk melahirkan santri-santri yang hafal Alquran.

Sementara itu, kesenian Tari Prajuritan biasa menjadi hiburan warga Suruh Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, untuk menunggu berbuka puasa. Tari yang menggambarkan semangat prajurit itu sudah ada sejak Perang Diponegoro.