Sukses

Survei: Ini Kekecewaan Warga Ibu Kota pada Ahok

Kinerja Pemprov DKI dalam penanganan kemacetan, pengangguran dan harga sembako mendapat porsi ketidakpuasan paling tinggi.

Liputan6.com, Jakarta Meski memiliki elektabilitas yang tinggi, ternyata Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok juga mengecewakan warga Ibu Kota. Kemacetan, pengangguran, dan harga sembako yang tinggi jadi batu sandungan Ahok. Hanya 6 dari 10 warga Jakarta yang puas pada Ahok, 4 lainnya merasa dikecewakan.

Menurut data dari lembaga riset dan konsultan politik Manilka Research & Consulting, kinerja Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta tak memuaskan hingga 95 persen.

Kinerja Pemprov DKI dalam penanganan kemacetan, pengangguran dan harga sembako yang terjangkau mendapatkan porsi ketidakpuasan paling tinggi oleh masyarakat.

"Kami mencatat bahwa penanganan kemacetan membuat 70 persen masyarakat Jakarta tak puas, sementara pengangguran mengecewakan 72,2 persen rakyat, dan harga sembako yang terjangkau ternyata tak mampu dibeli oleh 71,5 persen warga DKI," ujar Managing Director Manilka Herzaky Mahendra Putra di Jakarta, Minggu (19/6/2016).

Persoalan ini juga dianggap oleh warga DKI Jakarta paling tinggi urgensinya. Dengan tingkat urgensi penyelesaian masalah pengangguran sebesar 91,5 persen dan kemacetan sebesar 90,8 persen, masyarakat menuntut pemerintah DKI untuk segera menyelesaikannya.

"Itu adalah isu-isu yang sangat diperhatikan oleh semua responden yang ada," kata Herzaky.

Meski demikian, 67,5 persen masyarakat mengaku puas terhadap kinerja Pemprov DKI Jakarta di bawah kepemimpinan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat. Atau, 6 dari 10 orang Jakarta puas pada kinerja Ahok dan Djarot.

"Kinerja yang diapresiasi di antaranya adalah kemudahan akses kesehatan yang dinikmati 69,3 persen masyarakat, lalu pendidikan yang terjangkau 65,5 persen, dan 54 persen masyarakat puas dengan penanganan banjir," ucap Herzaky.

Pengumpulan data ini dilakukan pada 2-7 Juni 2016 melalui wawancara tatap muka. Manilka menggunakan kuesioner terstruktur, dengan sampel sebanyak 400 responden yang tersebar di lima wilayah kota administrasi dan satu kepulauan. Survei ini menggunakan metode acak bertingkat, dengan margin of error kurang lebih 4,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Video Terkini