Liputan6.com, Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memastikan ada sebanyak 274 kabupaten dan kota di seluruh Indonesia yang berpotensi sekaligus rawan longsor. BNPB menyebut, ada 40,9 juta jiwa penduduk di Indonesia yang tinggal lokasi berbahaya itu.
"40,9 Juta jiwa penduduk Indonesia tinggal di wilayah rawan longsor," ujar Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho di Kantor BNPB, Jalan Pramuka, Rawamangun, Jakarta Timur, Senin (20/6/2016).
Sutopo mengaku pihaknya telah menyebarkan peta rawan longsor ke Pemda setempat sejak 2012 lalu. Namun, ia menyesalkan respons Pemda yang terkesan tidak menjadikan siaga bencana sebagai prioritas pembangunan.
"Padahal data juga bisa diakses dari Kementerian ESDM," terang Sutopo.
Dia merinci, hingga 19 Juni kemarin, sudah 1062 bencana terjadi di Indonesia. Dari jumlah tersebut, terhitung sebanyak 201 korban tewas dan hilang, juga 1,7 juta penduduk mengungsi akibat bencana banjir, tanah longsor, dan puting beliung. "Itu belum termasuk Jateng," ujar dia.
Ia pun menambahkan Indonesia termasuk negara yang akrab dengan bencana alam. Salah satu yang tidak bisa dihindari yaitu dampak El Nino dan La Nina yang terjadi di sebagian wilayah di timur dan barat Indonesia.Â
Advertisement
"El Nino dan La Nina berdampak besar di sejumlah wilayah Indonesia. 95 persen bencana Indonesia adalah bencana hidrometereologi, yaitu bencana yang dipengaruhi aspek cuaca. Kemarau tahun ini juga basah," Sutopo menandaskan.