Liputan6.com, Jakarta - Operasi Ketupat setiap tahunnya kerap digelar jajaran kepolisian guna mengawal perayaan hari raya Idul Fitri. Tetapi untuk tahun ini Operasi Ketupat ditiadakan dan ganti dengan Operasi Ramadniya. Walau pun kegiatan ini sama-sama mengawal masyarakat yang mudik ke kampung halaman.
Ternyata Kapolri Jenderal Badrodin Haiti mengaku cukup kesulitan menemukan nama pengganti Operasi Ketupat. Apalagi Presiden Jokowi sendiri yang memerintahkan Badrodin untuk mencari nama pengganti operasi tersebut.
"Saya bingung nama sandi operasinya. Akhirnya saya putuskan operasi kali ini namanya Operasi Ramadniya. Karena Pak Presiden minta cari," kata Badrodin saat sambutan dalam acara buka puasa bersama di kompleks Mabes Polri, Jakarta, Senin (20/6/2016).
Nama sandi operasi Ramadniya akhirnya dipilih Badrodin. Bukan tanpa sebab, nama ini ia dapat dari nama anak tetangganya yang kebetulan sama.
"Akhirnya saya ada anak tetangga namanya Ramadniya. Mungkin dari bahasa sansekerta. Tetapi itu bisa jadi kepanjangan dari Ramadhan dan Hari Raya," ungkap Badrodin.
Menurut Badrodin, operasi ini akan berlangsung selama 16 hari, mulai 30 Juni 2016 hingga 15 Juli 2016. "Kebetulan bertepatan juga pada Hari Bhayangkara, pas masyarakat kita sudah mulai mudik," tandas Badrodin.
Ubah Nama Operasi Ketupat, Kapolri Terinspirasi Anak Tetangga
Kapolri Jenderal Badrodin Haiti mengaku cukup kesulitan menemukan nama pengganti Operasi Ketupat.
Advertisement