Liputan6.com, Depok - Pemerintah Kota Depok memprediksi ada peningkatan gelandangan dan pengemis selama bulan puasa dan jelang Lebaran. Diduga penyebabnya adalah razia yang kerap digelar Dinas Sosial DKI Jakarta dan beberapa kota tetangga di beberapa titik gelandangan dan pengemis.
Kepala Bidang Sosial Dinas Tenaga Kerja dan Sosial Kota Depok Ani Rachmawati menyebutkan, berdasarkan catatan pihaknya, selama tiga tahun terakhir terdapat kenaikan angka gelandangan dan pengemis yang terjaring pihaknya.
Tahun 2013, angka gelandangan dan pengemis tercatat 168 orang. Angka tersebut menurun pada tahun 2014 yang mencapai 155 orang. Namun pada tahun 2015 kembali meningkat menjadi 178 orang.
"Kalau untuk tahun ini belum semua terdata," kata Ani kepada Liputan6.com di Depok, Selasa (21/6/2016).
Dari pendataan tersebut diketahui ada sebagian pengemis yang memang biasa beroperasi di Depok. Namun lama kelamaan mereka menginformasikan kepada sejawat mereka untuk mengemis di Depok.
"Yang kita tangkap rata-rata berasal dari luar Jawa," ujar Ani.
Diakui Ani, ada peningkatan jumlah pengemis di wilayah Depok selama Ramadan dan menjelang Lebaran. Para pengemis ini memanfaatkan momen orang-orang yang bersedekah.
"Ada budaya yang bagus dari kita yaitu budaya memberi saat Ramadan. Nah, itu yang dimanfaatkan gelandangan dan pengemis. Padahal kita sudah anjurkan untuk menyedekahkan hartanya di lembaga-lembaga yang sudah ada izin operasional," kata Ani.
Razia
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Sosial (Disnakersos) Kota Depok Diah Sadiah tak menampik selama Ramdahan jumlah gelandangan dan pengemis meningkat.
Menurut Diah, kenaikan itu terjadi lantaran di Jakarta tengah aktif melakukan razia. Sehingga, pengemis dan gelandangan berpindah ke Depok untuk menghindari kejaran petugas.
"Misalnya di Bogor atau Jakarta sedang razia mereka pindah mengemis ke Depok, begitu juga sebaliknya," ungkap Diah.
Kepala Bidang Keamanan dan Ketertiban Satpol PP Welman Naipospos menjelaskan, untuk mengantisipasi membeludaknya pengemis pada bulan Ramadan dan menjelang Lebaran, pihaknya akan terus menggelar razia.
"Biasanya peningkatan dua hingga tiga kali lipat dari hari biasa. Makanya setiap hari kita rutin razia, minimal dua kali seminggu kita adakan secara besar-besar, dan untuk skala kecil kita lakukan setiap hari," kata Welman.
Advertisement