Liputan6.com, Jakarta - Komisi III DPR menggelar rapat dengar pendapat bersama Pusat Pelaporan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Komisi Kepolisian Nasional (Kompolas), untuk menelusuri rekam jejak harta kekayaan calon Kapolri tunggal Komjen Pol Tito Karnavian.
Setelah dinyatakan oleh PPATK dan KPK bahwa rekam jejak harta kekayaan yang dimiliki Tito Karnavian dan keluarganya bersih, hujan pantun pun mewarnai untuk Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) tersebut.
‎Pantun diawali oleh anggota Komisi III dari Fraksi Partai Golkar, Adies Kadir yang menilai jika pengangkatan Tito jadi Kapolri harus segera dilaksanakan usai menjalani fit and proper test, Kamis 23 Juni 2016 nanti.
"Ikan sepat ikan gabus, lebih cepat lebih bagus. Cuci tangan sampai bersih, cukup sekian terima kasih," kata Adies yang disambut tepuk tangan di ruang Komisi III DPR, Senyan, Jakarta, Selasa 21 Juni 2016.
Tak mau ketinggalan, Anggota Komisi III DPR dari Fraksi PDI Perjuangan Masinton Pasaribu juga berpantun. Meskipun pantunnya agak kurang nyambung seperti pantun pada umumnya.
"Melihat cuaca di ruangan ini cerah, praktis besok aman," ucap Masinton.
Selanjutnya, anggota Komisi III DPR dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Tifatul Sembiring menyatakan pendapatnya soal sosok Tito Karnavian, yang menurutnya nyaris tanpa cacat selama mengabdi di Korps Bhayangkara.
"Sempurna, hanya dia terlalu muda sehingga lewati beberapa angkatan di atasnya. Zaman SBY dulu, Timur Pradopo, loncat juga. Secara umum kami tidak punya catatan negatif terhadap beliau," ujar Tifatul Sembiring.
Tak mau kalah,‎ Ketua Komisi III DPR Bambang Soesatyo pun memberikan pantun untuk menanggapi penilaian Tifatul sembiring terhadap Tito Karnavian.
"Buah belimbing buah manggis, terima kasih Pak Tifatul Sembiring," kata Bambang yang membuat suasana rapat semakin riuh dengan tepuk tangan.
Tito Siap Sambut
Calon Kapolri baru Komjen Pol Tito Karnavian menyatakan sudah siap menerima kedatangan anggota Komisi III DPR di rumahnya.
"Sudah (siap). Besok kan Komisi III kunjungan ke rumah saya, di Jalan Ampera," kata Tito, usai perayaan Nuzulul Quran, di Istana Negara, Jakarta, Selasa 21 Juni 2016.
Tidak hanya itu, Tito juga menyampaikan dirinya juga sudah siap untuk menghadapi fit and proper test di DPR, pada Kamis 23 Juni mendatang.
Ia telah menyiapkan visi dan misi, serta poin-poin krusial apa saja yang akan dikerjakan saat jadi Kapolri nantinya.
"Persiapan sudah siap untuk visi-misi. Apa yang belum selesai, akan saya lanjutkan terutama masalah reformasi internal, lalu layanan publik lebih baik yang bisa diakses dengan IT, kemudian stabilitas kamtibnas," tegas Tito.
Baca Juga
Advertisement
Sempat Menolak
Ketua Kompolnas Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan dalam beberapa kesempatan dirinya sempat ke luar negeri bersama Tito dan berbincang-bincang soal jabawan kapolri. Tito enggan karena merasa masih banyak senior di atasnya.
"Saya indirect test, saya tanya 'To kalau kamu jadi Kapolri gimana?' Dia selalu bilang 'Pak jangan saya'," ungkap Luhut saat RDP dengan Komisi III DPR di Kompleks Parlemen Senayan Jakarta, Selasa 21 Juni 2016.
Menurut pria yang juga Menko Polhukam ini, dari beberapa sumber yang diperoleh, Tito merupakan perwira polisi yang pofesional.
"Review soal Tito, dalam tugas beberapa saat ini cukup dekat dengan saya karena tugas profesional. Dalam beberapa pertemuan di luar negeri, saya minta Tito untuk berikan komentar dan bicara juga dalam tanya jawab dan berikan jawaban-jawaban," ujar Luhut.
Tak hanya itu, lanjut dia, dari senior di Kompolnas, tidak ada catatan yang patut diperbincangkan tentang profesionalisme Tito. "Kami juga lihat track record Tito. Dia sangat hormati seniornya, bisa membawa diri kepada seniornya, enggak pernah gede rasa, dia baik, dan dia teguh pada pimpinannya," sambung dia.
Dan terakhir, kata Luhut, Tito sempat mengatakan kalau dirinya sudah nyaman berada pada posisinya sekarang sehingga dia pun enggan dipindah.
Advertisement