Liputan6.com, Jakarta - TNI AL menangkap kapal nelayan Tiongkok yang kedapatan menangkap ikan di perairan Natuna. Presiden Jokowi pun menggelar rapat terbatas di perairan Natuna, tepatnya di KRI Imam Bonjol 383.
Menko Polhukam Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan apa yang dilakukan Jokowi bukan bermaksud unjuk gigi ke Tiongkok yang memprotes penangkapan itu.
"Tidak (unjuk gigi ke Tiongkok), kita tetap bersahabat dengan Tiongkok dan negara-negara manapun. Presiden ke sini untuk melihat potensi pembangunan di sini," kata Luhut di KRI Imam Bonjol, Kamis (24/6/2016).
Demi mengawal misi Presiden Jokowi untuk membangun ekonomi di wilayah perbatasan, Luhut mengaku siap meningkatkan pasukan dan alutsistanya di wilayah perairan Natuna, baik di laut maupun di udara.
Luhut menambahkan, digelarnya rapat di atas KRI Imam Bonjol ini juga menjadi yang pertama kali dialakukan Presiden RI. Selain itu, Jokowi selama menjabat sebagai Presiden baru pertama kali mengunjungi Natuna.
"Kita memberikan signal bahwa presiden kebetulan pertama, belum pernah ke sini beliau datang kemari lihat dan juga sekalian melihat alutsista kita di sini," papar Luhut.
Menko Luhut: Jokowi Rapat di Natuna Bukan Unjuk Gigi ke Tiongkok
TNI AL menangkap kapal nelayan Tiongkok yang kedapatan menangkap ikan di perairan Natuna.
Advertisement