Liputan6.com, Jakarta - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi membenarkan 7 ABK tug boat Charles 001 Ting dan tongkang Roby 152 disandera di kawasan Filipina Selatan. Ucapan Retno sekaligus mengonfirmasi kabar simpang siur yang beredar selama ini.
Wakil Presiden Jusuf Kalla atau JK menyatakan, informasi yang terus berubah-ubah ini membuat kabar WNI disandera simpang siur.
"Kemarin kan masih simpang siur. Saya sendiri belum dilaporin soal perkembangannya," kata JK di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Jumat (24/6/2016).
Sejak awal munculnya kabar itu, JK terus mencari kebenaran informasi tersebut. Hanya, yang didapatkan terus berubah-ubah. Dia bisa memaklumi karena mencari informasi di wilayah terpencil memang butuh waktu.
"Bukan berbeda-beda, memang sandera di daerah yang sulit itu informasinya memang terkadang tidak akurat. Tapi sekarang telah ditegaskan memang ada," imbuh dia.
JK belum mau menyebutkan tindakan apa yang akan dilakukan pemerintah setelah penyanderaan yang ketiga kali ini terjadi. Yang pasti, seluruh otoritas terkait sedang bekerja menyelesaikan masalah ini.
"Sekali lagi soal sandera itu, tentu pihak Menlu dan BIN, TNI pasti sedang berusaha menyelesaikannya," JK memungkas.
JK: BIN dan TNI Sedang Berusaha Selesaikan Penyanderaan
Sejak awal munculnya kabar itu, JK terus mencari kebenaran informasi tersebut.
Advertisement