Sukses

Ormas di Bogor Bakar Lokalisasi Limusnunggal

Warga resah adanya praktik prostitusi di kawasan Limusnunggal, Cileungsi, Bogor, Jawa Barat.

Liputan6.com, Bogor - Puluhan bangunan di lokalisasi Limusnunggal di Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat dibongkar dan ludes dibakar warga. Warga resah adanya praktik prostitusi di kawasan tersebut.

Bukan hanya warung remang-remang, rumah yang disinyalir dijadikan tempat prostitusi turut dibongkar ratusan massa dari berbagai organisasi kepemudaan dan Islam di Kecamatan Cileungsi.

Pemilik bangunan yang mencoba mengadang aksi massa itu nyaris dihakimi warga. Beruntung, petugas kepolisian dan Satpol PP yang mengawal pembongkaran tempat prostitusi itu langsung mengamankan pemilik bangunan.

Muksin, tokoh agama Kecamatan Cileungsi menegaskan, aksi ini dilakukan sebagai bentuk perang melawan kemaksiatan. Dan aksi ini bukan saja dilakukan semata hanya karena bulan suci Ramadan, tetapi untuk selamanya.

"Kami tidak ingin tempat kami jadi sarang maksiat. Kalaupun masih ada yang membandel akan terus kami bongkar," ujar Muksin, Bogor, Sabtu malam 25 Juni 2016.

Ia juga meminta aparat kepolisian dan Satpol PP secara intensif melakukan pengawasan agar mereka tidak kembali mendirikan tempat lokalisasi.

"Harusnya ketika melihat ketika mereka kembali mendirikan bangunan aparat langsung bertindak, jangan diam saja. Kalau tidak ada tindakan warga yang akan maju terus," kata dia.

Muksin menyebutkan, ada 17 bangunan permanen dan 3 warung remang-remang yang dibongkar. Warga juga membakar sisa bangunan tersebut untuk mengantisipasi munculnya kembali praktik prostitusi.

Sementara itu, Perwira Pengawas Polsek Cileungsi AKP Yayan Suharyana mengatakan, kepolisian hanya bersifat mengawal warga agar tidak sampai terjadi tindakan yang melanggar hukum.

"Pembongkaran berjalan kondusif. Sempat terjadi gesekan antara massa dengan salah satu pemilik bangunan. Menghindari amukan massa pemilik langsung diamankan," ujar dia.

Menurut Yayan, pascapembongkaran lokalisasi Limusnunggal oleh Satpol PP beberapa waktu lalu, masyarakat sering merazia lokasi yang disinyalir dijadikan tempat prostitusi.

"Menurut warga setelah warung remang-remang dibongkar, para PSK banyak yang pindah mangkalnya di kontrakan, rumah mucikari. Bahkan sekarang ada yang berani bangun kembali tempat lokalisasi. Ini yang membuat warga makin kesal," jelas Yayan.