Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengancam akan menarik fasilitas Kartu Jakarta Pintar (KJP) pada para pelajar yang terlibat kerusuhan, di Gelora Bung Karno, Senayan, Jumat malam pekan lalu.
"Kita lagi lacak dia sekolah di mana. Supaya pembinaan lebih gampang," ujar Ahok di Balai Kota Jakarta, Senin (27/6/2016).
Ahok memperingatkan para pelajar yang memegang KJP, apabila masih menjadi perusuh di The Jakmania maka fasilitas itu akan dicabut.
"Kita akan bilang sama mereka, lain kali kalau kamu ikutan begitu KJP akan dicabut, kamu mau sekolah benar atau enggak? Itu mesti dinasehatilah. Kalau mau masa depan ya harus sekolah," kata Ahok
Nantinya, DKI juga akan melacak di mana mereka bersekolah dan akan menurunkan Dinas Sosial untuk pembinaan.
"Kalau dia anak telantar, kita minta Dinsos turun. Kan banyak rumah singgah, rumah belajar. Kita sudah minta dia turun," imbuh Ahok.
Ahok pun mengaku heran dengan kontrol yang kurang dari para orangtua sehingga anak-anak mereka ikut rusuh.
"Iya, karena bisa saja ortunya enggak mengurusi atau yatim piatu atau kami juga enggak tahu. Makanya lebih baik jamnya lebih panjang di sekolah, untuk anak-anak seperti itu kita bina di sekolah," kata Ahok