Liputan6.com, Jakarta - Isu reshuffle kabinet kembali mencuat jelang ramadan usai. Yang menjadi pertanyaan, apakah Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyediakan kursi menteri untuk partai pendukung pemerintah baru, salah satunya Partai Golkar?
Terkait hal itu, Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham menegaskan akan sepenuhnya menyerahkan kepada Presiden Jokowi untuk memilih anak buahnya dalam Kabinet Kerja. Itu lantaran sudah menjadi hak prerogatif presiden.
"Kita serahkan kepada Presiden. Yang jelas, Golkar dukung tanpa syarat. Kalau Presiden lakukan reshuffle, itu hak prerogatif dia. Kepentingan Golkar adalah bagaimana reshuffle menjamin peningkatan kinerja kabinet," ucap Idrus di kantor Kemenkumham, Jakarta, Selasa (28/6/2016).
Advertisement
Namun, raut wajah Idrus sedikit berubah saat ditanya tentang kebenaran pertemuan di Istana Bogor pada 13 Juni 2016. Yang mana para ketua umum partai politik duduk bersama.
"Itu tidak tahu saya, kalau ada tentu Pak Novanto kan demokratis, dia pasti beritahu ke Sekjennya," ujar Idrus.
Soal isu bahwa dua kursi menteri yang ditawarkan untuk Golkar, dia pun hanya memilih tersenyum. Dia mengatakan, "Golkar mendukung (pemerintah) tanpa syarat."
Idrus juga enggan berandai-andai untuk ditunjuk sebagai menteri. Dia menegaskan, ada sistem yang harus dilalui dalam Partai Golkar sebelum duduk sebagai pejabat negara.
"Saya serahkan ke Ketua Umum. Karena saya di partai, maka harus ada sistem yang jalan. Saya tidak boleh tentukan seenaknya sendiri," ujar Idrus.
Di tempat yang sama, Wasekjen Golkar Adies Kadir mengaku sudah siap untuk menyerahkan kader terbaiknya kepada Presiden Jokowi untuk duduk dalam kabinet kerja. Hal itu akan dilakukan jika Presiden Jokowi menghendakinya.
"Kami di Partai Golkar, tentunya menunggu dan menyiapkan saja kader-kader terbaik. Salah satunya Idrus Marham, Sekjen kami, kader terbaik," ucap Adies.
**Ingin mendapatkan informasi terbaru tentang Ramadan, bisa dibaca di sini.