Liputan6.com, Yerusalem - Otoritas keamanan Israel menutup akses bagi pengunjung non muslim di sejumlah situs bersejarah Yerusalem. Penutupan tersebut akan berlaku hingga akhir bulan Ramadan.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Malam SCTV, Selasa (28/6/2016), pengunjung non muslim dilarang memasuki situs bersejarah di Yerusalem hingga akhir Ramadan oleh polisi Israel mulai hari Selasa, setelah terjadinya sejumlah bentrokan dengan warga Palestina.
Juru bicara polisi Israel menyatakan, pelemparan terhadap polisi Israel dan warga Yahudi yang mendekati masjid Al-Aqsa menjadi salah satu pemicu pelarangan, di mana seorang nenek berusia 73 tahun luka ringan dan polisi menahan 16 tersangka.
Advertisement
Akibat kejadian tersebut, polisi memutuskan untuk menutup akses bagi warga Yahudi dan pengunjung lainnya guna meredakan ketegangan hingga bulan Ramadan berakhir.
Selama Ramadan, warga Palestina aktif menyerang polisi Israel yang mendekati masjid Al Aqsa menggunakan batu dan kembang api.
Kompleks masjid Al-Aqsa merupakan tempat suci umat Islam dan Yahudi, namun kekerasan yang berlangsung sejak September tahun lalu di mana perundingan damai Palestina - Israel kembali gagal, terus menyebar hingga saat ini.
Akibat serangan dari kedua belah pihak, 32 warga Israel dan 2 warga Amerika Serikat tewas. Di sisi lain, 200 warga Palestina tewas, sebagian besar ditembak polisi Israel dan dituduh sebagai penerang.