Sukses

Kasus Lahan Cengkareng, Ahok Sebut Banyak Pejabat Bersandiwara

Saat ini lahan yang semula akan dibangun untuk rusun itu masih dalam sengketa.

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengaku sudah lama mencium ketidakberesan terkait pembelian lahan di Cengkareng Barat, Jakarta Barat. Ia menyebut banyak pihak bermain dalam kasus yang diduga merugikan negara Rp 648 miliar itu.

Ahok bahkan menyindir pejabat PNS DKI khususnya yang berkaitan dengan pembelian lahan seluas 4,6 hektare itu, layak mendapatkan Piala Oscar karena pandai bersandiwara di depannya.

"Materi gugatan menyebutkan dia (pemilik lahan) belum terima Rp 200 miliar. Kalau ditahan proses pembayarannya nggak bener dong. Saya minta semua pembayaran ditransfer. Transfer juga pemberian surat kuasa. Mereka (PNS) belagak pilon aja, 'oh kami kira boleh surat kuasanya pak'. Di sini mah, banyak pemain sandiwara. (Piala) Oscar semua dapatnya," ujar Ahok di Balai Kota Jakarta, Rabu (29/6/2016).

Saat ini lahan yang semula akan dibangun untuk rusun itu masih dalam sengketa. Toeti Noezlar Soekarno, pemilik sertifikat hak milik (SHM) aset DKI itu menuntut DKI di pengadilan. Lahan tersebut saat ini dijaga oleh preman.

"Nasib lahannya sebagian diduduki orang, ada preman. Padahal sengketa udah menang. Kita sendiri saya baca berita juga, cuma 1 hektare kuasai," ucap Ahok.

Menurut Ahok, untuk membuktikan siapa pemilik resmi lahan tersebut, hanya dapat ditentukan melalui meja pengadilan

"Sudah gugat menggugat kok, mesti bawa ke pengadilan. Kalau resmi enggak resmi urusan kedua ya, ini kan sengketa, BPN resmi keluarin, BPN menganggap tidak ada double. Tahu enggak ada double sertifikat ini urusan kedua, kita buktikan di pengadilan," Ahok menandaskan.

**Ingin mendapatkan informasi terbaru tentang Ramadan, bisa dibaca di sini.