Sukses

Kenapa Polisi Sulit Ungkap Penyerangan Distro The Jakmania?

Polisi masih mencari titik terang yang dapat mengarah pada penyerang tersebut.

Liputan6.com, Jakarta - Aparat Polda Metro Jaya mengaku kesulitan mengungkap kasus penyerangan di ‎Distro Crazy Orange, Jalan Percetakan Negara, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Sabtu malam 25 Juni 2016. Penyerangan di toko atribut suporter Persija Jakarta, Jakmania itu diduga buntut dari kericuhan saat pertandingan di Stadion GBK sehari sebelumnya.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Awi Setiyono mengatakan, sejauh ini pihaknya belum berhasil menangkap pelaku penyerangan. Polisi masih menggali sejumlah keterangan dari saksi-saksi yang ada di lapangan.

"Belum terungkap. Kan sudah minta segala informasi yang ada, bantu kepolisian, karena memang kesulitannya tidak ada saksi yang menunjuk itu (mengenali pelaku)," ujar Awi di Mapolda Metro Jaya, Rabu (29/6/2016).

Polisi juga telah memeriksa rekaman CCTV yang ada di toko merchandise tersebut. Namun polisi masih kesulitan mengidentifikasi pelaku karena mengenakan helm dan penutup wajah.

"Karena dari CCTV, saksi yang lihat langsung kan yang bersangkutan pakai helm. Selama tidak ada petunjuk mengarah ke pelakunya, ya kita tidak berani menangkap," jelas Awi.

Kendati, pihaknya tetap akan mengusut kasus penyerangan itu. Polisi berharap masyarakat bisa bekerjasama dengan memberikan sejumlah informasi untuk mengungkap tindakan kriminal ini.

"Tentunya kami meminta penguatan dari masyarakat, informasi sekecil apapun berikan kepada kami. Insya Allah kita bisa kembangkan siapa pelakunya," tutur Awi.

Apa Kabar 15 Oknum Polisi?

Beberapa jam setelah insiden penyerangan di Distro The Jakmania, polisi berhasil mengamankan 15 orang yang kedapatan membawa senjata tajam dan airsoft gun, Minggu 26 Juni 2016 dini hari. Belakangan, 15 orang yang diamankan di Polsek Tebet, Jakarta Selatan itu merupakan anggota Polri.

‎Namun polisi belum menemukan indikasi keterlibatan 15 oknum aparat itu dengan penyerangan Distro The Jakmania. Kendati, 15 oknum polisi itu tetap diperiksa Bidang Propam Polda Metro Jaya. Apalagi 15 oknum polisi itu memang berencana melakukan sweeping terhadap The Jakmania.

‎"Kan sudah ditangani Propam. Diperiksa Propam," ucap Awi.

Awi memastikan, Polri tidak mentoleransi ‎anggotanya yang terbukti melakukan pelanggaran. Namun dirinya belum mengetahui secara pasti sanksi apa yang bakal diterima 15 oknum polisi itu. Pihaknya menyerahkan sepenuhnya terhadap Bidang Propam Polda Metro Jaya selaku otoritas penegak disiplin internal.

"Nanti kita lihat, Propam yang akan memutuskan sanksinya. Yang penting anggota yang nakal tetep kita amankan kita cegah," beber dia.

Hingga saat ini, Awi belum bisa memastikan apakah 15 rekannya itu terlibat dalam penyerangan di Distro Crazy Orange. Pihaknya meminta masyarakat bersabar menunggu polisi menyelidiki kasus ini.
 
"Kan nggak bisa kita hubungkan kan. Selama kita belum tahu modusnya, motifnya, sekarang pelaku kan belum ada yang tertangkap," pungkas Awi.

**Ingin mendapatkan informasi terbaru tentang Ramadan, bisa dibaca di sini.