Sukses

Di Depan Jokowi, Kapolri Minta Maaf Belum Bisa Tangkap Santoso

Badrodin mengaku masih banyak program kerja Polri yang belum selesai. Kinerja Polri melayani masyarakat dinilainya juga belum baik.

Liputan6.com, Jakarta - Belum tertangkapnya pimpinan teroris Mujahiddin Indonesia Timur (MIT) Santoso di Poso, Sulawesi Tengah menjadi pekerjaan rumah bagi Kapolri terpilih Komjen Tito Karnavian. Jenderal Polisi Badrodin Haiti pun meminta maaf atas belum tertangkapnya Santoso selama kepemimpinannya sebagai Kapolri.

Hal ini disampaikan Badrodin di depan Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla dalam acara buka puasa bersama sekaligus memperingati HUT ke-70 Polri di Rupatama Mabes Polri, Jakarta.

"Hadir di tengah-tengah kita Kapolri terpilih, ini yang akan melanjutkan program-program kerja kami. Kami mohon maaf ada program dan tugas yang belum tercapai. Mohon maaf, seperti teroris Santoso belum tertangkap," kata Badrodin, Jumat (1/7/2016).

Dia juga mengaku, di masa kepemimpinannya masih banyak program kerja kepolisian yang belum selesai. Bahkan kinerja Polri dalam melayani masyarakat dinilainya masih belum baik.

"Bapak Presiden dan Wakil Presiden, kami atas nama Polri mohon maaf atas kekurangan Polri dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Kami tak memungkiri masih banyak kekurangan dan kelemahan Polri. Di ujung pengabdian kami, saya ucapkan terima kasih atas kesempatan dan kepercayaan yang diberikan dalam memimpin Polri," tutur Badrodin.

Di akhir sambutannya, Badrodin juga mengucapkan terima kasih kepada Presiden dan Wapres yang telah membantu meningkatkan anggaran dan kesejahteraan bagi anggotanya.

"Kami berterima kasih kepada Presiden dan Wakil Presiden yang telah membantu peningkatan anggaran Polri dan kesejahteraan personel. Begitu juga dengan DPR sebagai mitra kerja sama yang baik selama ini," tutup Badrodin.

Sejumlah pejabat negara yang hadir di antaranya Ketua KPK Agus Rahardjo, anggota MPR Fraksi PKS yang juga mantan Wakapolri Adang Daradjatun, mantan Kapolri Timur Pradopo, Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Direktur Jenderal Imigrasi Ronny F Sompie, Watimpres Sidarto Danusubroto, Menpan RB Yuddy Chrisnandi, Ketua MK Arief Hidayat, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, Jaksa Agung HM Prasetyo, dan Ketua MA Hatta Ali.