Sukses

Exit Brebes Timur Macet Parah, Pemudik Dialihkan Keluar Tol Kanci

Sugeng mengatakan, situasi Tol Palimanan untuk saat ini ramai lancar dan tidak terjadi ketersendatan separah Tol Brebes Timur.

Liputan6.com, Jakarta - Penumpukan kendaraan di ruas pintu keluar Tol Brebes Timur atau Brebes Exit (Brexit) menimbulkan kemacetan panjang. Untuk mengatasi hal tersebut, petugas pun mengarahkan kendaraan yang masih berada di Tol Palimanan untuk keluar di Pejagan atau Kanci.

"Mobil dari arah Palimanan dialihkan ke Tol Kanci. Karena di Tol Brebes Timur terjadi kemacetan parah yang imbasnya hampir sampai Pejagan. Untuk mengurangi beban exit Brebes Timur kita berlakukan buka tutup," ujar Kapolres Cirebon AKBP Sugeng Heriyanto ketika dihubungi, Sabtu (2/7/2016).

Sugeng mengatakan, situasi Tol Palimanan untuk saat ini ramai lancar dan tidak terjadi ketersendatan separah Tol Brebes Timur, "Sementara masih ramai lancar."

Di pintu keluar Tol Pejagan, Petugas Patroli Jalan Raya Direktorat Lalu Lintas Polda Jawa Tengah (Jateng) Brigadir Joko mengatakan pihaknya juga diinstruksikan untuk membagi arus kendaraan agar tak seluruhnya keluar di Tol Brebes Timur.

"Untuk gerbang Tol Pejagan, antrean kendaraan sekitar 8 kilometer, terhitung dari KM 248 sampai 240 arah Jakarta - Jateng. Upaya urai kemacetan ini kami lakukan dengan pembagian arus untuk pintu keluar antara Brebes Timur dan Pejagan. Kami lakukan penarikan kendaraan untuk keluar Tol Pejagan," terang Joko.

Joko menambahkan, kepadatan lalu lintas memang meningkat di pintu keluar Tol Pejagan hari ini dibanding hari-hari kemarin, tetapi tak mengular sampai puluhan kilometer, "Kita sudah susuri, ternyata cuma dari KM 240 saja tidak sampai belasan kilo."

Dari pantauan Liputan6.com, tiga petugas gerbang Tol Pejagan melakukan sistem 'jemput bola' transaksi dengan menghampiri mobil-mobil yang antre keluar tol. Salah satu petugas, Rina Rizki (20) mengaku berdiri diantara antrean kendaraan sejak pukul enam pagi tadi bersama dua rekannya.

"Saya tugas shift pagi kebetulan, dari jam 6 sampai 2 siang. Shift siangnya dari jam 2 jam sampai 10 malam. Saya sehari-hari tugasnya melayani transaksi di gardu, tapi sekarang diperbantukan ke sini," ungkap perempuan berkerudung ini.

Bertugas di bawah teriknya matahari Kota Telur Asin bukanlah hal yang mudah, Rina mengaku sempat jatuh sakit pada saat hari pertama ditugaskan melakukan sistem 'jemput bola' pembayaran Tol Pejagan.

"Saya sudah seminggu kaya gini. Pertama ya sakit, kecapean terus pilek. Ke sininya lumayan capek saja karena harus berdiri berjam-jam. Tapi namanya juga kerja," pungkas Rina.

 

**Ingin mendapatkan informasi terbaru tentang Ramadan, bisa dibaca di sini.

Video Terkini