Sukses

Ini Penyebab Lumpuhnya Arus Mudik di Brebes

Upaya contra flow yang diterapkan Satlantas Brebes membuahkan hasil signifikan, karena mampu mengurai konsentrasi kendaraan.

Liputan6.com, Brebes - Lalu lintas di Brebes, Jawa Tengah yang lumpuh membuat pemudik menghabiskan waktu berjam-jam di jalan, baik di jalan arteri maupun tol, hingga Minggu siang ini.

Kepala Satuan Lalu Lintas (Kasatlantas) Polres Brebes AKP Arfan Zulkan Sipayung menjelaskan, tingginya volume kendaraan yang hendak keluar Tol Brebes Timur menjadi penyebab kendaraan pemudik mengular. Ekor antrean bahkan terpantau sampai ke ruas Tol Pejagan.

"Kondisi lalu lintas di Brebes khususnya Exit Tol Brebes Timur memang tadi pagi terjadi antrean, mulai dari Exit Tol Brebes Timur sampai Pejagan juga cukup panjang," ujar Arfan kepada Liputan6.com di Pos Pengamanan Gerbang Keluar Tol Brebes Timur, Minggu (3/7/2016).

Untuk mengurai kemacetan parah itu, Polres Brebes berkoordinasi dengan Polda Jawa Barat untuk mengalihkan arus lalu lintas dari arah Jakarta menuju Jawa Tengah ke jalur arteri Cikopo, Kanci, dan Pejagan.

Namun yang terjadi, kendaraan yang dialihkan tersebut, menumpuk di jalur arteri Pantura dan membuat jalan kelebihan kapasitas kendaraan.

Pihaknya juga berusaha mengurai tumpukan kendaraan dengan memberlakukan sistem one way dan contra flow jalan 3 jalur, untuk kendaraan ke arah Jateng dan satu jalur untuk arah sebaliknya.

"Rekayasa lalu lintas yang kita buat, begitu kendaraan keluar Tol Pejagan, kita buat arus lalu lintas one way, begitu (kendaraan) keluar di Prupuk maka jalan akan ditutup," kata Arfan.

Menurur Arfan, upaya contra flow yang diterapkan Satlantas Brebes membuahkan hasil signifikan, karena dianggap mampu mengurai konsentrasi kendaraan di Tol Keluar Brebes Timur. Sistem lawan arus tersebut berlaku sepanjang 10 kilometer, dari Pintu Keluar Tol Brebes Timur hingga arah Tegal Kota.

"Sangat signifikan. Begitu keluar exit Tol Brebes Timur, kita langsung memberlakukan jalur 3-1, baik dari Pantura memang kita bergantian. Memang karena di sini terjadi crossing kendaraan," terang Arfan.

"Makanya kita sistem buka tutup. Jadi kurang lebih kita pakai sistem contra flow 10 kilometer sampai arah Tegal Kota sana," sambung Arfan.