Liputan6.com, Banyumas - Kemacetan parah saat jelang Lebaran rupanya membawa keuntungan bagi warga yang tinggal di sepanjang jalur mudik.
Warga di pinggir jalur lintas selatan Jawa di Kecamatan Nagreg, Jawa Barat, misalnya, meraup keuntungan dengan menawarkan aneka barang dan jasa kepada pengendara yang terjebak macet.
Seperti dikutip dari Antara, Senin (4/7/2016), dua hari menjelang Lebaran, beberapa kelompok pemuda terlihat menawarkan jasa ganjal ban kepada pengguna jalan. Terutama pengendara mobil pribadi, di jalan yang menanjak dan sempit.
Bermodal balok berukuran sekitar 25x25 sentimeter yang diberi tangkai, mereka membantu mengganjal ban mobil yang sedang terjebak macet dalam posisi mendaki, menjaga kendaraan tidak mundur dan meluncur ke jurang.
Atas jasa tersebut, mereka mendapat upah antara Rp 5 ribu sampai Rp 10 ribu atau bahkan lebih, tergantung kebaikan hati pengguna jasa.
"Kalau hari-hari menjelang Lebaran seperti sekarang ini, saya bisa dapat Rp 200 ribu lebih sehari, kalau hari biasa mah paling Rp 50 ribu," kata Asep, salah satu penjual jasa.
Para ibu pun tak mau ketinggalan. Mereka menawarkan mie instan dan aneka minuman, seperti secangkir kopi panas kepada pengguna jalan yang terjebak macet.
Ada pula yang menawarkan hiburan. Seorang pemuda yang mengenakan daster dan merias wajahnya dengan gincu merah berjoget di pinggir jalan, berharap mendapat rupiah dari pengendara yang merasa terhibur.
Seorang pengemudi sedan asal Jakarta terbahak-bahak menyaksikan aksinya, dan memberinya selembar uang.
"Lumayan dikasih Rp 20 ribu," kata seorang pemuda bernama Ridwan, yang mengaku baru saja gagal tes masuk perguruan tinggi.
Ganjal Ban di Jalur Mudik, Warga Raih Rp 200 Ribu Sehari
Atas jasa pengganjal ban, mereka mendapat upah antara Rp 5 ribu sampai Rp 10 ribu atau bahkan lebih, tergantung kebaikan hati pengguna jasa.
Advertisement