Liputan6.com, Cilegon - Keterbatasan kapasitas Pelabuhan Tanjung Priok membuat pemudik masih memilih untuk berangkat ke Lampung melalui Pelabuhan Merak. Akibatnya, terjadi penumpukan kendaraan dan pejalan kaki yang akan menyeberang melalui pelabuhan ini.
"Itu saya tidak mau berkomentar. Tapi di medsos yang rekan-rekan media ketahui, jumlah kapasitasnya terbatas," kata Danang S Baskoro, Dirut PT ASDP Ferry Indonesia, saat ditemui di Pelabuhan Merak, Kota Cilegon, Banten, Senin (4/7/2016).
Menurut dia, perjalanan dari Pelabuhan Tanjung Priok-Jakarta menuju Pelabuhan Panjang-Lampung yang ditempuh selama 13 jam perjalanan, menjadi salah satu faktor kurang diminati oleh pemudik. Belum lagi, jika cuaca buruk.
"Mereka mungkin terpengaruh oleh cuaca dan sebagainya, barangkali waktu perjalanannya susah diprediksi, dibandingkan melalui Merak-Bakauheni," Danang menjelaskan.
Sejak H-12 (24 Juni 2016) hingga Senin ini, 703.049 penumpang telah menyeberang dari Pelabuhan Merak. Sementara jumlah kendaraan roda dua yang melintas melalui Merak berjumlah 62.407, kendaraan roda empat 68.358, bus sebanyak 4.193, truk mencapai 17.781.
Secara keseluruhan, penumpang mengalami kenaikan mencapai 33,64 persen; kendaraan roda dua meningkat 37,57 persen; roda empat meningkat sebesar 33,15 persen; bus sebensar 9,76 persen; truk 1,94 persen; dan kendaraan roda empat atau lebih meningkat sebesar 24,42 persen.
Jumlah Pemudik di Pelabuhan Merak Naik 30 Persen Lebih
Salah satu faktornya, pemudik enggan memilih Tanjung Priok sebagai pelabuhan alternatif saat mudik.
Advertisement