Liputan6.com, Surabaya - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menilai masyarakat berperan besar dalam mencegah terorisme, radikalisme, maupun gerakan ekstrimis lainnya. Hal ini, kata dia, dapat membantu pemerintah memberantas terorisme.
"Tidak bisa mengandalkan TNI, Polri, dan pemerintah mencegah terorisme dan radikalisme sebab peran masyarakat sangat dibutuhkan," ujar Risma di Surabaya seperti dikutip dari Antara, Kamis (7/7/2016).
Ia menegaskan bahwa dirinya tidak ingin bom bunuh diri di Solo merembet ke Surabaya. Sehingga tidak perlu menunggu peristiwa itu terjadi untuk bekerja sama, bersinergi, dan bahu-membahu mencegahnya.
"Setiap saat kita harus bersama-sama mencegahnya dan jangan menunggu kejadian. Ini sangat penting agar lingkungan selalu terjaga dari ancaman kekerasan apa pun," ucap Risma.
Risma tidak ingin wilayahnya dimasuki teroris. Dia pun meminta perangkat kampung, terutama ketua RT lebih aktif mengontrol warga pendatang.
"Ketua RT harus berperan lebih aktif, khususnya kepada warga pendatang. Ada tamu, lapor dan tetangga yang tidak aktif sosialisasi harus didatangi, termasuk mengecek kartu keluarga," kata dia.
Selain itu, wali kota perempuan pertama di Surabaya tersebut juga mengajak masyarakat untuk tidak pernah lelah berhenti berdoa agar Kota Pahlawan ini tetap aman, kondusif, dan tidak terganggu ancaman apa pun.
"Doa saya setiap hari adalah berharap Surabaya aman dan tidak ada segala bentuk kekerasan apa pun di sini," kata mantan Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surabaya tersebut.
Risma: Cegah Terorisme Tak Bisa Hanya Andalkan Pemerintah
Tri Rismaharini menegaskan bahwa dirinya tidak ingin terorisme di Solo merembet ke Surabaya.
Advertisement