Liputan6.com, Jakarta - Seorang pedagang aksesori di Kota Tua, Jakarta rela berjualan semalam suntuk saat Lebaran. Bahkan hingga pagi ini dia belum juga menutup dagangannya. Hal ini demi memaksimalkan rezekinya karena banyak wisatawan yang berkunjung di Kota Tua.
"Kemarin sampai tengah malam, saya gantian sama teman," kata Randi seorang pedagang aksesori kepada Liputan6.com, di Kota Tua, Kamis (7/7/2016).
Tak hanya Randi, Tiyem bahkan sudah selesai mempersiapkan dagangannya sejak pukul 07.00 WIB. Penjual pecel dari Jawa Tengah ini bersama teman-temannya berjejer menjual pecel yang sama di Kota Tua, Jakarta.
Tak lama kemudian pengunjung mulai datang. Tiyem sengaja datang lebih pagi, dengan membawa lebih banyak dagangan saat Lebaran. Sebab kemarin ia mulai berdagang selepas zuhur, dan dagangannya habis lebih cepat.
"Rame banget, bentar udah ludes," ujar Tiyem.
Dalam sehari, Tayem bisa meraup keutungan hingga Rp 1 juta saat libur Lebaran. Sementara hari biasa, dia hanya mendapat keuntungan Rp 400 ribu.
Meski masih pagi, pengunjung di Kota Tua sudah mulai berdatangan. Sepeda ontel warna-warni berlalu-lalang, anak-anak muda dengan tongsisnya berfoto ria di atas sepeda itu.
Datang dengan keluarga, sahabat dan pasangan, pengunjung menghabiskan libur Lebarannya dengan berjalan-jalan di sekitar kawasan Kota Tua atau lebih populer disebut dengan Kotu.
"Naik commuter, turun stasiun langsung bisa jalan-jalan," ucap Wulan (22) warga asal Bekasi yang tengah liburan dengan pasangannya.
Pantuan Liputan6.com, kawasan ini makin ramai pada pukul 08.00 WIB. Namun pengunjung menyayangkan adanya pengamen yang menghampiri mereka setiap waktu. Hanya berselang dua menit, pengamen lainnya datang. Meski tak memaksa, mereka dianggap cukup mengganggu pengunjung.
"Baru aja 10 menit duduk di sini, udah 4 pengamen yang lewat. Malak sih gak, tapi kan bikin kesal juga," kata Herman (46) yang datang dengan dua anak dan istrinya.
Jelang pukul 09.00 WIB, pengunjung semakin padat.