Liputan6.com, Jakarta - Ribuan pengunjung langsung menyerbu Museum Sejarah Jakarta, di kawasan Kota Tua di hari pertama beroperasi setelah libur Lebaran. Lonjakan diprediksi mencapi 10 kali lipat dari hari biasanya.
"Kalau hari biasa cuma 400 pengunjung paling banyak, tapi jelang siang ini saja udah hampir 4.000 orang," ujar Nia, salah seorang petugas penjual tiket Museum Sejarah Jakarta pada Liputan6.com, ditulis Minggu (10/7/2016).
Baca Juga
Dua hari sebelumnya, museum-museum di kawasan Kota Tua ditutup, namun sejak pagi tadi antrean panjang di loket pembelian tiket masih terus terlihat hingga siang ini.
Advertisement
"Sejak jam 8 tadi, belum berhenti ini mas, masih lanjut, antreannya masih panjang," ucap Asep, petugas tiket lainnya yang sibuk melayani pengunjung.
Rata-rata pengunjung museum ini didominasi para orang tua yang membawa putra-putri mereka.
Meski tak ada target tertentu, Nia dan Asep memprediksi lonjakan pengunjung bakal terjadi pada hari Minggu (10/7/2016).
"Di tahun-tahun lalu juga begitu, jelang akhir libur lebaran baru rame," kata Asep.
Selama libur lebaran, per harinya, Museum Sejarah Jakarta dikunjungi lebih dari 6.000 orang. Untuk antisipasi hal-hal yang tak diinginkan, pihak pengelola museum menyiagakan puluhan petugas.
"Jumlah pastinya belum ada, sebab ada petugas dari museum lain yang diperbantukan ke sini (Museum Sejarah Jakarta)," terang Nia.
Salah seorang pengunjung beralasan memilih berlibur bersama putra-putri mereka ke Museum Sejarah Jakarta karena sebagai sarana edukasi.
"Si adek udah kelas 3 SD, biar dia tahu Jakarta jaman dulu, indah dan enggak sumpek kayak sekarang," ujar Melly (37) yang datang bersama 3 anak dan suaminya.
Ada pula pengunjung yang sengaja beli tiket museum untuk mencari kesejukan. Setelah lelah seharian jalan-jalan di Kota Tua, mereka memilih museum untuk tempat beristirahat.
"Biar adem, di luar panas banget, anak-anak jadi rewel," ucap Neta (56) seorang Nenek yang liburan dengan keluarganya.
Neta membeli 12 tiket, yang dibagikan pada semua anggota keluarganya, menantu, anak dan cucu. Mereka mengantre tak terlalu lama. Sesampai di dalam museum, mereka berkeliling sebentar dan berhenti di salah satu pojok museum untuk melepas lelah.