Liputan6.com, Jakarta - Kadispenad Brigjen TNI Mohamad Sabrar Fadhilah menegaskan Helikopter TNI ADÂ tipe Bell 205 A1 yang jatuh di Yogyakarta, bukan digunakan untuk mengamankan Presiden Jokowi. Menurut dia, helikopter itu akan dipakai oleh Pangdam TNI setempat.
"Pesawat ini statusnya BKO ke Kodam IV/Diponegoro yang digunakan Pangdam untuk kodal, komando dan pengendalian bagi Kodam IV," kata Sabrar di Media Center Dispenad, Jakarta, Jumat (8/7/2016) malam.
Baca Juga
"Mungkin Anda tahu kalau pesawat RI 1 bukan itu (heli yang jatuh) dong, tapi VVIP," tambah dia.
Advertisement
Untuk saat ini, fokus utama TNI AD adalah menemukan kotak hitam. Selanjutnya, tim investigasi akan langsung memeriksa untuk mengungkap penyebab jatuhnya helikopter tersebut.
"Biarkan tim investigasi kerja dulu supaya enggak jadi bias. Saya berharap dari kejadian ini bisa ditelusuri tim investigasi dan selanjutnya akan disampaikan ke publik," tutur Sabrar.