Liputan6.com, Subang - H+3 Lebaran diprediksi akan menjadi puncak arus balik pemudik menuju Jakarta. Kepolisian mulai merekayasa lalu lintas di titik ambles tol Cipali, persisnya di KM 103+400 wilayah Dawuan, Subang, Jawa Barat.
Di jalur Cirebon menuju Jakarta itu, polisi dan pengelola tol Cipali menggunakan lajur tambahan, yang dibangun di pemisah atau row sepanjang 200 meter antara jalur A dan B atau sebaliknya.
Rekayasa tersebut dilakukan karena perbaikan di titik ambles belum selesai. Untuk mengantisipasi kemacetan pada puncak arus balik, polisi juga mulai memasang pembatas jalan dan rambu peringatan.
"Lalu lintas di kilometer 103+400 sampai saat ini cukup terkendali. Kami melakukan pemisah lajur di seputaran TKP (tempat kejadian perkara) longsor, karena ada tikungan," kata Kanit PJR Tol Cipali Iptu Heri Pranata, Subang, Jawa Barat, Sabtu (9/7/2016).
Selain itu, rekayasa juga dilakukan dengan memecah arus, mulai dari KM 104 atau 600 meter di jalur Cirebon menuju Jakarta tersebut.
"Kita sudah pasang water barrier pemecah arus di titik 104 atau 103.800 sampai 103.200," ujar Heri.
Jalan Tol Cipali sebelumnya mengalami dua kali ambles di KM 103+400 pada pertengahan Mei dan Juni lalu. Namun hingga kini perbaikan belum selesai.
Meski sudah dilakukan rekayasa, antrean kendaraan atau kemacatan arus balik tetap terjadi. Antrean mencapai beberapa kilometer seiring dengan terus meningkatnya arus balik.
Akibat Tol Cipali KM 103 Ambles, Antrean Arus Balik Mengular
Polisi sudah berupaya melakukan beberapa rekayasa untuk mengurai kemacetan di jalan ambles tol Cipali.
Advertisement