Liputan6.com, Depok - Jokiman Simarmata (57), paman Serda Yogi Sirait -salah satu korban heli jatuh di Sleman, Yogyakarta, punya kenangan tersendiri terhadap keponakannya tersebut. Dia bangga dengan jalur militer yang ditempuh Yogi.
"Dia ini termasuk ponakan yang saya banggakan karena dia menjadi TNI. Saya menyadari bahwa TNI itu harus seperti itu, antara hidup dan mati. Jadi saya menerima kepergian ponakan saya, walapun saya bersedih," tutur Jokiman kepada Liputan6.com, di rumah duka di Cilodong, Depok, Jawa Barat, Sabtu (9/7/2016).
Sejak Yogi memilih jalur yang juga pernah ditapaki ayahnya itu, keluarga sudah siap dengan risiko yang diterima.
"Saya hanya berdoa supaya dia diterima di sisi Tuhan," tutur dia.
Pantauan Liputan6.com di rumah duka, suasana haru tampak pecah menyelimuti kediaman keluarga Yogi Sirait.
Tangis keluarga terdengar keras. Bahkan air mata terus mengalir dari sanak saudara yang berada di dekat jenazah Yogi. Sementara di luar kediaman korban, karangan bunga duka cita terus berdatangan.
Puluhan anggota TNI AD tampak melayat di rumah duka. Rencananya jenazah almarhum bakal dimakamkan TPU Kalimulya III, Cilodong, Depok.
Kebanggaan Sang Paman kepada Serda Yogi Sirait
Suasana haru masih menggelayuti kediaman Serda Yogi Sirait, korban helikopter yang jatuh di Kalasan, Yogyakarta.
Advertisement